Pangeran Siahaan: Ganjar Tak Rendahkan Jurnalis Tapi Bicara Ketimpangan Dunia Kerja
Minggu, 24 September 2023 - 06:50 WIB
JAKARTA - Ketua Gerakan Langkah Anak Muda Republik Indonesia (LARI) Pangeran Siahaan meminta agar masyarakat mendengarkan secara utuh keterangan Bacapres Ganjar Pranowo saat diskusi pada acara Mata Najwa. Pangeran menilai pernyataan Ganjar tidak merendahkan profesi jurnalis.
Diketahui dalam acara talkshow Mata Najwa On The Stage di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023, Ganjar dianggap sebagian pihak telah merendahkan profesi jurnalis.
"Di acara Mata Najwa, Pak Ganjar dituduh merendahkan profesi MC dan jurnalis gak benar itu. Inilah pentingnya untuk melihat sebuah diskusi dalam konteks yang lengkap," kata Pangeran dikutip dari unggahan vidio di akun Instagramnya, Sabtu (23/9/2023).
Pada diskusi tersebut, Ganjar dengan Najwa sedang membicarakannya mengenai ketidakcocokan antara dunia pendidikan dan juga sektor dunia kerja. "Kalau kita perhatikan sebenarnya diskusinya waktu itu adalah ngomongin mengenai ketidakcocokan mismatch antara dunia pendidikan dan juga sektor dunia kerja," kata Pangeran.
Pangeran mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut 80% hasil lulusan perguruan tinggi bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pelajari waktu kuliah.
"Bahkan lebih khusus secara jurnalistik dari UI, Undip dan remotivi yang mengatakan bahwa 65% mahasiswa dan 63% mahasiswi itu tidak menaruh bidang jurnalisme sebagai pilihan utama di tempat mereka mau berkarier. Ketidakcocokan apa yang dipelajari dengan apa yang dilakukan ketika bekerja," kata Pangeran.
"Bahkan kalau kita lihat beberapa jurnalis top Indonesia itu banyak yang belajarnya, kuliahnya bukan jurnalistik atau komunikasi ada yang kuliah hukum, ada yang kuliah sastra, ada yang kuliah psikologi bahkan ada yang kuliah arsitektur," tambahnya.
Pangeran menegaskan apa yang disampaikan Ganjar bukan untuk merendahkan profesi jurnalis. Tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
"Jadi apa yang dikatakan oleh Pak Ganjar itu bukan merendahkan profesi jurnalis tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja," tandasnya.
Diketahui dalam acara talkshow Mata Najwa On The Stage di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa, 19 September 2023, Ganjar dianggap sebagian pihak telah merendahkan profesi jurnalis.
"Di acara Mata Najwa, Pak Ganjar dituduh merendahkan profesi MC dan jurnalis gak benar itu. Inilah pentingnya untuk melihat sebuah diskusi dalam konteks yang lengkap," kata Pangeran dikutip dari unggahan vidio di akun Instagramnya, Sabtu (23/9/2023).
Pada diskusi tersebut, Ganjar dengan Najwa sedang membicarakannya mengenai ketidakcocokan antara dunia pendidikan dan juga sektor dunia kerja. "Kalau kita perhatikan sebenarnya diskusinya waktu itu adalah ngomongin mengenai ketidakcocokan mismatch antara dunia pendidikan dan juga sektor dunia kerja," kata Pangeran.
Pangeran mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut 80% hasil lulusan perguruan tinggi bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pelajari waktu kuliah.
"Bahkan lebih khusus secara jurnalistik dari UI, Undip dan remotivi yang mengatakan bahwa 65% mahasiswa dan 63% mahasiswi itu tidak menaruh bidang jurnalisme sebagai pilihan utama di tempat mereka mau berkarier. Ketidakcocokan apa yang dipelajari dengan apa yang dilakukan ketika bekerja," kata Pangeran.
"Bahkan kalau kita lihat beberapa jurnalis top Indonesia itu banyak yang belajarnya, kuliahnya bukan jurnalistik atau komunikasi ada yang kuliah hukum, ada yang kuliah sastra, ada yang kuliah psikologi bahkan ada yang kuliah arsitektur," tambahnya.
Pangeran menegaskan apa yang disampaikan Ganjar bukan untuk merendahkan profesi jurnalis. Tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.
"Jadi apa yang dikatakan oleh Pak Ganjar itu bukan merendahkan profesi jurnalis tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja," tandasnya.
(cip)
tulis komentar anda