2 Kaki Tangan Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Jadi Tersangka Kasus Robot Trading ATG
Selasa, 19 September 2023 - 14:51 WIB
JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan robot trading Auto Trade Gold (ATG). Mereka berdua adalah kaki tangan Crazy Rich Surabaya , Wahyu Kenzo.
Kedua orang yang ditetapkan sebagai tersangka baru berinisial LD dan IG. Saat ini, mereka sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
"Penyidik saat ini telah menetapkan 2 tersangka baru sebagai founder yaitu IG dan LD yang dilaporkan dengan 27 laporan polisi dan saat ini sudah dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).
Dengan penambahan dua orang itu, saat ini ada lima tersangka yang ditetapkan oleh penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri. Mereka adalah DW, CB, YK (DPO), IG, dan LD.
Whisnu mengungkapkan, tersangka LD dan IG, sekitar awal 2020 mulai memasarkan robot trading (expert adviser) dengan nama Auto Trade Gold. "Di mana robot trading ATG tersebut dapat digunakan di broker market Lego LLC yang berada di luar negeri," paparnya.
Robot trading ATG ditawarkan kepada para calon member dengan menggunakan marketing plan dan badan usaha PT Sarana Digital Internasional dengan menggunakan sistem jaringan member get member. Bonus keuntungan 5% sampai 15% dari harga robot yang dibeli apabila dapat memperoleh member baru.
"Jenis tingkatan harga robot trading ATG terdapat 5 paket yaitu Harga robot level satu adalah USD100; harga robot level 2 adalah USD200; harga robot level 3 adalah USD500, harga robot level 4 adalah USD2.500, harga robot level 5 adalah USD3.500," ucap Whisnu.
Dalam hal ini, PT. Sarana Digital Internasional dalam menjalankan penjualan robot trading ATG tidak memiliki perizinan distribusi langsung dari Kementerian Perdagangan. Padahal penjualan dengan menggunakan sitem MLM atau penjualan langsung memerlukan perizinan yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan.
Kedua orang yang ditetapkan sebagai tersangka baru berinisial LD dan IG. Saat ini, mereka sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.
"Penyidik saat ini telah menetapkan 2 tersangka baru sebagai founder yaitu IG dan LD yang dilaporkan dengan 27 laporan polisi dan saat ini sudah dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).
Dengan penambahan dua orang itu, saat ini ada lima tersangka yang ditetapkan oleh penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri. Mereka adalah DW, CB, YK (DPO), IG, dan LD.
Whisnu mengungkapkan, tersangka LD dan IG, sekitar awal 2020 mulai memasarkan robot trading (expert adviser) dengan nama Auto Trade Gold. "Di mana robot trading ATG tersebut dapat digunakan di broker market Lego LLC yang berada di luar negeri," paparnya.
Robot trading ATG ditawarkan kepada para calon member dengan menggunakan marketing plan dan badan usaha PT Sarana Digital Internasional dengan menggunakan sistem jaringan member get member. Bonus keuntungan 5% sampai 15% dari harga robot yang dibeli apabila dapat memperoleh member baru.
"Jenis tingkatan harga robot trading ATG terdapat 5 paket yaitu Harga robot level satu adalah USD100; harga robot level 2 adalah USD200; harga robot level 3 adalah USD500, harga robot level 4 adalah USD2.500, harga robot level 5 adalah USD3.500," ucap Whisnu.
Dalam hal ini, PT. Sarana Digital Internasional dalam menjalankan penjualan robot trading ATG tidak memiliki perizinan distribusi langsung dari Kementerian Perdagangan. Padahal penjualan dengan menggunakan sitem MLM atau penjualan langsung memerlukan perizinan yang dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan.
tulis komentar anda