Soal Ganjar Dianggap Gunakan Politik Identitas, Ustaz Yusuf Mansur: Itu Menunjukkan Keislamannya
Selasa, 12 September 2023 - 22:28 WIB
JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur buka suara soal Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Persatuan Indonesia (Perindo), yang dianggap menggunakan politik identitas. Hal ini terungkap saat Ganjar muncul dalam tayangan azan.
Menurut Ustaz Yusuf Mansur, hal tersebut seharusnya sah-sah saja mengingat, Ganjar belum mendaftarkan dirinya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masih berstatus sebagai warga sipil.
"Kalau saya melihat misalkan Mas Ganjar kan juga warga biasa belum didaftarkan KPU belum jadi capres resmi dengan cawapresnya siapa," kata Yusuf Mansur saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
"Sehingga kalau ini memang bagus, umat Islam senanglah, para capres-cawapres menunjukkan keislamannya itu identitas politik bukan politik identitas," tambahnya.
Sosok Ganjar yang muncul dalam tayangan azan, kata Yusuf Mansur hal itu membuka peluang buat capres dan cawapres lainnya bisa membuat masyarakat senang karena calon pemimpinnya tidak jauh dari masjid dan agama.
Berbeda halnya dengan politik identitas, Yusuf Mansur mengatakan jika hal tersebut seharusnya disertai dengan ancaman dan kalimat negatif.
"Beda kalau politik identitaskan, clue-nya gampang, disertai dengan ancaman kalimatnya jadi negatif. Misalnya kalau enggak milih si A si B, nanti jadinya begini begitu, nah itu jadi politik identitas. Politik kan memang harus diberi tahu bentuk politiknya apa," ujar Yusuf Mansur.
Bagi Yusuf Mansur, sosok Ganjar yang tayang dalam azan televisi adalah untuk menunjukkan sisi positif yang dimiliki oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
"Beliau ajarkan sisi positif dan saya kira ini masih bisa diperbaiki, ya. Diperbaiki saja, Allah Maha Pengampun juga Maha Penyayang juga. Ya sudah diperbaiki saja, tapi saya kira dengan gesture Pak Ganjar yang tulus ikhlas jadi ini nothing to lose ya, kenapa enggak gitu, mengajak orang ke masjid, mengajak orang berjemaah," tutup Ustaz Yusuf.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Menurut Ustaz Yusuf Mansur, hal tersebut seharusnya sah-sah saja mengingat, Ganjar belum mendaftarkan dirinya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masih berstatus sebagai warga sipil.
"Kalau saya melihat misalkan Mas Ganjar kan juga warga biasa belum didaftarkan KPU belum jadi capres resmi dengan cawapresnya siapa," kata Yusuf Mansur saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
"Sehingga kalau ini memang bagus, umat Islam senanglah, para capres-cawapres menunjukkan keislamannya itu identitas politik bukan politik identitas," tambahnya.
Sosok Ganjar yang muncul dalam tayangan azan, kata Yusuf Mansur hal itu membuka peluang buat capres dan cawapres lainnya bisa membuat masyarakat senang karena calon pemimpinnya tidak jauh dari masjid dan agama.
Berbeda halnya dengan politik identitas, Yusuf Mansur mengatakan jika hal tersebut seharusnya disertai dengan ancaman dan kalimat negatif.
"Beda kalau politik identitaskan, clue-nya gampang, disertai dengan ancaman kalimatnya jadi negatif. Misalnya kalau enggak milih si A si B, nanti jadinya begini begitu, nah itu jadi politik identitas. Politik kan memang harus diberi tahu bentuk politiknya apa," ujar Yusuf Mansur.
Bagi Yusuf Mansur, sosok Ganjar yang tayang dalam azan televisi adalah untuk menunjukkan sisi positif yang dimiliki oleh mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
"Beliau ajarkan sisi positif dan saya kira ini masih bisa diperbaiki, ya. Diperbaiki saja, Allah Maha Pengampun juga Maha Penyayang juga. Ya sudah diperbaiki saja, tapi saya kira dengan gesture Pak Ganjar yang tulus ikhlas jadi ini nothing to lose ya, kenapa enggak gitu, mengajak orang ke masjid, mengajak orang berjemaah," tutup Ustaz Yusuf.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(maf)
tulis komentar anda