Jokowi Berangkat ke KTT G20 Lusa, Indonesia Akan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang
Kamis, 07 September 2023 - 22:27 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berangkat ke India untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar pada 9-10 September 2023 mendatang. Nantinya Jokowi akan menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang.
"Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang terkait inklusivitas dan hak-hak untuk mensejahterahkan rakyatnya termasuk di dalamnya adalah industrial down streaming. Hilirisasi industri," ujar Jokowi usai KTT ke-43 ASEAN di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran dari sebuah negara. Karena itu, dia mengajak agar seluruh negara mengutamakan praktik kolaborasi dan kerja sama.
"Menurut saya stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran bahwa dunia membutuhkan safe house, bahwa kolaborasi kerja sama itu harus diutamakan," ucapnya.
Sebagai informasi, G20 merupakan forum multilateral yang mempunyai peran penting di kancah global. Dibentuk pada tahun 1999, G20 tidak hanya membahas isu ekonomi dan keuangan melainkan juga isu non-keuangan seperti persoalan perdamaian dunia yang saat ini menjadi perhatian para pemimpin negara G20.
Adapun anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
"Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang terkait inklusivitas dan hak-hak untuk mensejahterahkan rakyatnya termasuk di dalamnya adalah industrial down streaming. Hilirisasi industri," ujar Jokowi usai KTT ke-43 ASEAN di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran dari sebuah negara. Karena itu, dia mengajak agar seluruh negara mengutamakan praktik kolaborasi dan kerja sama.
"Menurut saya stabilitas dan perdamaian adalah kunci kemakmuran bahwa dunia membutuhkan safe house, bahwa kolaborasi kerja sama itu harus diutamakan," ucapnya.
Sebagai informasi, G20 merupakan forum multilateral yang mempunyai peran penting di kancah global. Dibentuk pada tahun 1999, G20 tidak hanya membahas isu ekonomi dan keuangan melainkan juga isu non-keuangan seperti persoalan perdamaian dunia yang saat ini menjadi perhatian para pemimpin negara G20.
Adapun anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.
(kri)
tulis komentar anda