PPP Tepis Anggapan Megawati Mendominasi Keputusan di Pilpres 2024
Rabu, 23 Agustus 2023 - 21:55 WIB
JAKARTA - Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Muhamad Mardiono menepis anggapan bahwa Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mendominasi dalam hubungan kerja sama partai politik pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurutnya, Megawati justru seorang negarawan.
Mardiono mencontohkan ketika Megawati memutuskan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pilpres 2014 ketimbang memaksakan maju sendiri.
"Oh tidak, tidak. Ibu Megawati sangatlah negarawan, sangatlah lentur. Tidak sebagaimana orang mengatakan 'oh Ibu Megawati itu keras', tidak, tidak," kata Mardiono di kawasan Senayan Park, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, hubungan kerja sama politik antara PPP dengan PDIP bersifat setara. Tidak ada yang paling merasa dominan atau sebaliknya.
"Hubungan antara PPP dengan PDIP itu equal, sangat equal. PDIP dan PPP itu kan tetanggaan, sejak lahir dulu itu tetanggaan. Kantor PPP di sebelah kanan, Kantor PDIP di samping kiri. Kalau enggak equal ya pasti berantem setiap hari," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah memastikan seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo akan dilibatkan oleh Megawati Soekarnoputri dalam menentukan cawapres di Pilpres 2024.
"Saya kira itu sudah menjadi tradisi politik Ibu Mega sejak Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kemarin ketika memutuskan siapa cawapres Pak Jokowi. Semua partai pendukung Pak Jokowi pada waktu itu diajak bicara, diajak rembukan. Itulah prinsip musyawarah mufakat," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Menurutnya, tradisi berdemokrasi itu akan selalu dipegang Megawati. Basarah memastikan tradisi ini akan diterapkan ketika akan mencari pendamping Ganjar Pranowo di 2024 mendatang.
"Siapa cawapres Mas Ganjar juga akan beliau bicarakan dengan pihak-pihak lain (parpol pendukung) termasuk juga dengan Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai kader PDI Perjuangan," katanya.
Mardiono mencontohkan ketika Megawati memutuskan mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pilpres 2014 ketimbang memaksakan maju sendiri.
"Oh tidak, tidak. Ibu Megawati sangatlah negarawan, sangatlah lentur. Tidak sebagaimana orang mengatakan 'oh Ibu Megawati itu keras', tidak, tidak," kata Mardiono di kawasan Senayan Park, Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, hubungan kerja sama politik antara PPP dengan PDIP bersifat setara. Tidak ada yang paling merasa dominan atau sebaliknya.
"Hubungan antara PPP dengan PDIP itu equal, sangat equal. PDIP dan PPP itu kan tetanggaan, sejak lahir dulu itu tetanggaan. Kantor PPP di sebelah kanan, Kantor PDIP di samping kiri. Kalau enggak equal ya pasti berantem setiap hari," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah memastikan seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo akan dilibatkan oleh Megawati Soekarnoputri dalam menentukan cawapres di Pilpres 2024.
"Saya kira itu sudah menjadi tradisi politik Ibu Mega sejak Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kemarin ketika memutuskan siapa cawapres Pak Jokowi. Semua partai pendukung Pak Jokowi pada waktu itu diajak bicara, diajak rembukan. Itulah prinsip musyawarah mufakat," kata Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Baca Juga
Menurutnya, tradisi berdemokrasi itu akan selalu dipegang Megawati. Basarah memastikan tradisi ini akan diterapkan ketika akan mencari pendamping Ganjar Pranowo di 2024 mendatang.
"Siapa cawapres Mas Ganjar juga akan beliau bicarakan dengan pihak-pihak lain (parpol pendukung) termasuk juga dengan Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai kader PDI Perjuangan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda