Bercerita Penulis Ternama Menjadi ’Korban’ Tradisi Keluarga
Selasa, 01 Agustus 2023 - 12:52 WIB
Bukan itu saja. Sang ayah yang memegang teguh tradisi Tionghoa harus mengemban tanggung jawab keluarga besar. Sebagai anak laki-laki, sang ayah harus menerima orangtua dan saudara-saudarinya saat mereka membutuhkan tempat tinggal.
Nenek dan kakek Marga T tinggal di rumah orangtuanya saat sedang ada masalah di di rumahnya di Bogor. Pamannya tinggal di rumah saat bermasalah dengan polisi. Keponakan ayahnya (sepupu Marga T) tinggal di rumah saat membutuhkan tempat tinggal saat sekolah. Rumah kecil itu menjadi sangat ramai dan tidak ada lagi tempat pribadi.
Dalam buku ini, Marga T mengisahkan bagaimana sebagai anak perempuan ia diperlakukan tidak adil. Bahkan sering kali ia mengalami kekerasan fisik dan batin. Kejadian-kejadian sehari-hari dikisahkan dengan sangat detail seakan kita sedang ada di sana saat kejadian-kejadian tersebut terjadi.
Apa yang ditulis oleh Marga T adalah sebuah tragedi. Bisa saja apa yang ditulisnya ini membuat keluarganya kurang nyaman. Tetapi yang paling merasakan ketidaknyamanan dari semua tragedi itu adalah Marga T sendiri. Bukan keluarganya.
Meski demikian, demi untuk mengurangi rasa kurang nyaman dari keluarganya, Marga T sengaja mengganti nama-nama keluarganya sehingga pembaca tidak akan mengenal mereka secara personal.
Di bagian penutup Marga T menulis: “This memoir is a mission. I had been tortured physically and mentally during my growing years, and this grievous experience has been with me ever since. There is only one way for me to get rid of it. By pouring down the trauma onto papers, I was hoping to purge myself of it once and for all, and to share the experience with you in case you ever have to face such a thing.”
Marga T adalah seorang penulis fiksi. Buku If Only ini adalah satu-satunya buku non fiksi yang ia tulis. Ia memutuskan untuk menulis trauma hidupnya sebagai bagian dari treatment terhadap kepedihan hidup dan terhadap penyakit kankernya.
Judul : If Only
Penulis : Marga T
Tahun Terbit : 2023
Nenek dan kakek Marga T tinggal di rumah orangtuanya saat sedang ada masalah di di rumahnya di Bogor. Pamannya tinggal di rumah saat bermasalah dengan polisi. Keponakan ayahnya (sepupu Marga T) tinggal di rumah saat membutuhkan tempat tinggal saat sekolah. Rumah kecil itu menjadi sangat ramai dan tidak ada lagi tempat pribadi.
Dalam buku ini, Marga T mengisahkan bagaimana sebagai anak perempuan ia diperlakukan tidak adil. Bahkan sering kali ia mengalami kekerasan fisik dan batin. Kejadian-kejadian sehari-hari dikisahkan dengan sangat detail seakan kita sedang ada di sana saat kejadian-kejadian tersebut terjadi.
Apa yang ditulis oleh Marga T adalah sebuah tragedi. Bisa saja apa yang ditulisnya ini membuat keluarganya kurang nyaman. Tetapi yang paling merasakan ketidaknyamanan dari semua tragedi itu adalah Marga T sendiri. Bukan keluarganya.
Meski demikian, demi untuk mengurangi rasa kurang nyaman dari keluarganya, Marga T sengaja mengganti nama-nama keluarganya sehingga pembaca tidak akan mengenal mereka secara personal.
Di bagian penutup Marga T menulis: “This memoir is a mission. I had been tortured physically and mentally during my growing years, and this grievous experience has been with me ever since. There is only one way for me to get rid of it. By pouring down the trauma onto papers, I was hoping to purge myself of it once and for all, and to share the experience with you in case you ever have to face such a thing.”
Marga T adalah seorang penulis fiksi. Buku If Only ini adalah satu-satunya buku non fiksi yang ia tulis. Ia memutuskan untuk menulis trauma hidupnya sebagai bagian dari treatment terhadap kepedihan hidup dan terhadap penyakit kankernya.
Judul : If Only
Penulis : Marga T
Tahun Terbit : 2023
Lihat Juga :
tulis komentar anda