Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi
Kamis, 08 Juni 2023 - 12:07 WIB
Prabowo merupakan salah satu tokoh alumni Partai Golkar yang mendirikan sebuah parpol. Dia pernah maju dalam konvensi capres Partai Golkar pada 2004. Saat itu, konvensi dimenangkan oleh mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres pendamping Megawati atau dikenal duet Mega-Pro. Namun, pilpres kala itu dimenangkan oleh SBY-Boediono.
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali maju. Kali ini, Prabowo menjadi capres mendampingi Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Pilpres saat itu dimenangkan oleh Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Kemudian, pada Pilpres 2019 Prabowo kembali maju sebagai capres. Kali ini, cawapresnya adalah Sandiaga Uno. Namun, pemenangnya adalah Jokowi-Maruf Amin.
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengklaim Presiden Jokowi ingin Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia mengaku pernah menanyakan kepada Presiden Jokowi mengenai hal tersebut.
"Terakhir juga bicara dengan Presiden, 'gimana Pak?' (dijawab) masih usaha untuk itu (menduetkan Prabowo dan Ganjar)," kata Budi di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
Selain seorang kiai, Nasaruddin Umar juga berpengalaman di dunia pendidikan. Nasaruddin Umar lahir di Bone, 23 Juni 1959. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dari tahun 2011 sampai 2014.
Nasaruddin juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama. Dia juga pernah menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/Kementerian Agama. Nasaruddin juga menjadi anggota Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Sejak 2016 Nasaruddin menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal. Nasaruddin juga tercatat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027. Rekam jejak Nasaruddn Umar di dunia pendidikan juga cukup banyak.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres pendamping Megawati atau dikenal duet Mega-Pro. Namun, pilpres kala itu dimenangkan oleh SBY-Boediono.
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali maju. Kali ini, Prabowo menjadi capres mendampingi Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Pilpres saat itu dimenangkan oleh Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Kemudian, pada Pilpres 2019 Prabowo kembali maju sebagai capres. Kali ini, cawapresnya adalah Sandiaga Uno. Namun, pemenangnya adalah Jokowi-Maruf Amin.
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengklaim Presiden Jokowi ingin Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia mengaku pernah menanyakan kepada Presiden Jokowi mengenai hal tersebut.
"Terakhir juga bicara dengan Presiden, 'gimana Pak?' (dijawab) masih usaha untuk itu (menduetkan Prabowo dan Ganjar)," kata Budi di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
9. Nasaruddin Umar
Selain seorang kiai, Nasaruddin Umar juga berpengalaman di dunia pendidikan. Nasaruddin Umar lahir di Bone, 23 Juni 1959. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dari tahun 2011 sampai 2014.
Nasaruddin juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama. Dia juga pernah menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/Kementerian Agama. Nasaruddin juga menjadi anggota Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Sejak 2016 Nasaruddin menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal. Nasaruddin juga tercatat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027. Rekam jejak Nasaruddn Umar di dunia pendidikan juga cukup banyak.
tulis komentar anda