Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi

Kamis, 08 Juni 2023 - 12:07 WIB
loading...
Deretan Bakal Cawapres...
Deretan tokoh yang masuk daftar bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 diulas dalam artikel ini. Foto/Dok SINDOnews/Mushaful Imam
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Puan Maharani mengungkapkan 10 nama masuk daftar bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Nomor 3 dalam daftar bakal calon RI 2 tandem Ganjar yang diulas di artikel ini pernah nyaris jadi pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.

Diketahui, tidak sampai 10 nama yang dibocorkan Puan Maharani ketika konferensi pers pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).

Awalnya Puan mengungkapkan, sampai saat ini ada 10 nama yang masuk ke dalam bursa cawapres Ganjar. Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.





"Kemudian ada Pak AHY, iya kan? Pak AHY. Siapa lagi mas?" kata Puan kepada Ganjar Pranowo yang duduk di sebelahnya.

Ketua DPR ini juga menyebut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurutnya, nama-nama yang disebutkan itu masuk ke dalam radar PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan sejumlah nama calon pendamping Ganjar yang diungkapkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani itu.

Hasto mengungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga masuk daftar calon RI 2 pendamping Ganjar.

"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin, betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki, Menteri PUPR," kata Hasto saat jumpa pers dalam Rakernas III hari kedua yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Selain sejumlah nama itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar juga pernah muncul dalam bursa cawapres pendamping Ganjar. Namanya muncul sejak beberapa pekan lalu.

Kala itu, dia langsung membantah kabar dirinya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Pernyataan ini disampaikan Nasaruddin menanggapi kabar Megawati Soekarnoputri memilih dirinya menjadi pendamping Ganjar di Pilpres 2024.

"Enggak pernah. Saya baru dengar," kata Nasaruddin saat dihubungi, Kamis (4/5/2023).

Berikut sejumlah nama bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024:

1. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1978 ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Dikutip dari laman resmi Partai Demokrat, AHY adalah anak pertama dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristina Herrawati atau Ani Yudhoyono.

SBY adalah Presiden ke-6 RI. Kakek AHY adalah Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, yang dikenal sebagai militer profesional yang lurus, teguh hati, dan sederhana.

AHY memiliki latar belakang militer. AHY mundur sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada September 2016 dengan pangkat terakhir mayor. Dia sempat mencoba peruntungan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Namun, AHY yang saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni tersisih di putaran pertama melawan Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kemudian, AHY meresmikan lembaga kajian The Yudhoyono Institute pada 10 Agustus 2017.

Suami Annisa Pohan ini juga pernah digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, Sandiaga Uno yang akhirnya dipilih menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Sementara itu, Partai Demokrat adalah salah satu partai politik (parpol) anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem. Koalisi ini mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024.

AHY juga digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Anies. Namun hingga saat ini, Koalisi Perubahan untuk Persatuan belum menentukan siapa yang bakal mendampingi Anies.

2. Basuki Hadimuljono

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Surakarta, 5 November 1954 ini menjabat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Basuki dan Ganjar punya kemiripan, sama-sama berambut putih dan punya kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

Pria yang dikenal panggilan Pak Bas ini banyak mengabdi di instansi PU. Basuki pernah menjabat Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air periode 2001-2002.

Kemudian, Basuki menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal periode 2002-2003. Selanjutnya, menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Air periode 2003-2005, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan periode 2005-2007, Inspektur Jenderal periode 2007-2013, dan Direktur Jenderal Penataan Ruang periode 2013-2014.

Basuki merupakan salah satu menteri yang sering mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja. Basuki juga merupakan menteri yang multitalenta.

Pria yang jago menabuh drum ini sempat membuat band bernama Elek Yo Band bersama menteri-menteri lainnya. Band tersebut beberapa kali mengisi acara kenegaraan.

Tak hanya bermain musik, Basuki Hadimuljono juga menyita perhatian ketika menyamar sebagai fotografer saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali November 2022. Kala itu, foto Basuki yang tengah membidik objek dengan kamera dengan lensa tele cukup panjang serta baju warna putih dan topi dibalik itu beredar dan viral.

3. Mahfud MD

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Sampang, Madura, 13 Mei 1957 ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Sebelumnya, Mahfud pernah menjabat Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila pada periode 2017–2018.

Dia juga pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia periode 2008–2013. Mahfud juga pernah menjadi anggota DPR menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004-2008).

Tak hanya itu, dia pun pernah dipercaya sebagai Menteri Pertahanan (2000 2001). Dia banyak mengenyam pendidikan di Yogyakarta. Salah satu riwayat pendidikannya adalah Sarjana Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Kemudian, Sarjana Sastra Arab Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Magister Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Doktor Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Profesor Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Mahfud adalah Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Mahfud pernah nyaris menjadi cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019.

Dia sudah dihubungi pihak Istana Kepresidenan. Bahkan, Mahfud juga diminta menjahit baju untuk konvoi. Akan tetapi, detik-detik terakhir berubah, nama Mahfud diganti Ma’ruf Amin.

Diberitakan SINDOnews, penetapan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang bakal mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 menjadi kejutan tersendiri. Sebab, satu hari terakhir nama yang muncul di permukaan untuk mendampingi Jokowi adalah Mahfud MD.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Mahfud MD yang tak lain adalah sahabat karibnya itu bisa memahami alasan Jokowi memilih KH Maruf Amin. Meski gagal menjadi cawapres, namun Jokowi tidak akan meninggalkan sosok Mahfud MD karena sangat diperlukan untuk mendukung jalannya pemerintahan.

"Kalau beliau (Mahfud MD) rasional banget, saya sangat dekat. Kalau beliau saya kira sangat bisa memahami situasi seperti ini. Tapi orang seperti beliau dugaan saya akan dipakai sama Pak Jokowi Itu orang langka juga kan," ujar Ganjar usai bersilaturahmi ke kediaman KH Mustofa Bisri di Rembang, Kamis (9/8/2018).

4. Ridwan Kamil

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 ini menjabat Gubernur Jawa Barat. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini bisa menjadi Gubernur Jawa Barat setelah didukung oleh Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dia sebelumnya menjabat wali kota Bandung setelah diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra. Pria yang pernah dikenal sebagai arsitek ini sempat menjadi Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada Januari 2023, Ridwan Kamil memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Di partai berlambang pohon beringin itu dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilih dan Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menugaskannya untuk memenangkan Partai Golkar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Pemilu 2024.

5. Sandiaga Uno

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, Riau, 28 Juni 1969 ini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Karier politik Sandiaga Uno dimulai saat ia dilantik sebagai Wakil Gubenur DKI periode 2017-2022 mendampingi Anies Baswedan.

Setelah dipastikan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019, Sandiaga Salahudin Uno langsung mengundurkan diri sebagai Wagub DKI. Di Partai Gerindra, dia sempat menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina.

Sandi sudah mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto itu. Hal tersebut disampaikan Sandi saat menghadiri acara open house yang digelar Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).

Sandi mengaku sempat berbincang secara tertutup bersama Dasco. Dalam perbincangan itu, selain bermaaf-maafan, dirinya juga menyampaikan sejumlah pemikiran. "Intinya mohon pamit," kata Sandiaga Uno usai berbincang tertutup bersama Dasco.

Kini, Sandi dikabarkan akan masuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia mengaku sedang dalam masa ospek. “Ini kan baru satu tahapan, ada beberapa tahapan lain sesuai dengan yang disampaikan oleh Plt Ketum, saya pejuang murni saya akan lewati tahapan-tahapan tersebut, nanti hasilnya pimpinan partai politik yang akan menentukan. Mengalir saja,” tegas Sandi saat ditanya awak media usai menghadiri upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2023).

Sandi pun memastikan akan melewati tahapan-tahapan tersebut. Meskipun, dia menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Plt Ketum PPP Mardiono. “Selain daripada agenda tahapan, karena PPP ini partai besar ya, sudah 50 tahun berdiri, saya hormati prosesnya,” kata dia.

6. Airlangga Hartarto

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962 ini adalah Ketua Umum Partai Golkar. Di pemerintahan Jokowi saat ini Airlangga menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Sebelumnya, Airlangga mengemban tugas sebagai Menteri Perindustrian periode 2016-2019 dalam Kabinet Kerja (reshuffle jilid ke-2). Dia banyak mengenyam pendidikan di luar negeri.

Dia adalah Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, D.I. Yogyakarta. Dia juga Advanced Management Program (AMP) Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia-USA.

Selain itu, Master of Business Administration (MBA), Monash University, Melbourne-Australia dan Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School - University of Melbourne Australia.

Mantan anggota DPR ini terpilih sebagai Ketua Umum definitif Partai Golkar secara aklamasi melalui rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Rabu, 13 Desember 2017. Hal tersebut usai Aziz Syamsuddin mundur dari pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Diaterpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk periode 2019-2024. Airlangga terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) X di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Partai Golkar merupakan anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP. Meski PPP sudah terang-terangan mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar, KIB diklaim masih solid.

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) membuka opsi mendorong Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Opsi itu jika Menteri BUMN Erick Thohir tidak dipinang Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo sebagai cawapres.

7. Erick Thohir

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Pria kelahiran Gunung Sugih, Lampung pada 30 Mei 1970 ini menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia juga menjabat Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Erick Thohir pernah menjadi presiden Inter Milan dan mantan pemilik klub Amerika Serikat, DC united. Sementara di dalam negeri, Erick Thohir pernah menjadi wakil komisaris Persib Bandung dan kini sedang menjadi pemilik Persis Solo.

Selain sepak bola, Erick Thohir juga memiliki pengalaman di dunia basket. Erick Thohir pernah memiliki saham klub NBA, Philadelphia 76ers dan kini masih menjadi pemilik klub basket Indonesia, Satria Muda Pertamina Jakarta.

Selain itu, Erick Thohir sempat menjadi Ketua Pelaksana Asian Games 2018 di Indonesia dan membuat pesta olahraga se-Asia itu berjalan lancar di Jakarta dan Palembang.

Di Pilpres 2019, Erick Thohir didapuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) bagi pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Erick masuk bursa cawapres di beberapa survei belakangan ini.

Nama Erick disodorkan PAN ke PDIP untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar dan ke Partai Gerindra untuk menjadi tandem Prabowo.

8. Prabowo Subianto

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) ini dilantik sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) oleh Presiden Jokowi pada 23 Oktober 2019 dalam Kabinet Indonesia Maju Masa Jabatan 2019-2024. Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini adalah Ketua Umum Partai Gerindra.

Partainya mendorong dirinya menjadi capres di Pilpres 2024. Gerindra menjalin koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namanya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Prabowo adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Kedua kakaknya perempuan; Biantiningsih Miderawati dan Maryani Ekowati, dan satu adik laki-laki, Hashim Djojohadikusumo.

Prabowo pernah menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998), Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998), serta Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998).

Prabowo merupakan salah satu tokoh alumni Partai Golkar yang mendirikan sebuah parpol. Dia pernah maju dalam konvensi capres Partai Golkar pada 2004. Saat itu, konvensi dimenangkan oleh mantan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres pendamping Megawati atau dikenal duet Mega-Pro. Namun, pilpres kala itu dimenangkan oleh SBY-Boediono.

Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali maju. Kali ini, Prabowo menjadi capres mendampingi Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Pilpres saat itu dimenangkan oleh Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Kemudian, pada Pilpres 2019 Prabowo kembali maju sebagai capres. Kali ini, cawapresnya adalah Sandiaga Uno. Namun, pemenangnya adalah Jokowi-Maruf Amin.

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengklaim Presiden Jokowi ingin Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia mengaku pernah menanyakan kepada Presiden Jokowi mengenai hal tersebut.

"Terakhir juga bicara dengan Presiden, 'gimana Pak?' (dijawab) masih usaha untuk itu (menduetkan Prabowo dan Ganjar)," kata Budi di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).

9. Nasaruddin Umar

Deretan Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Nomor 3 Nyaris Jadi Pendamping Jokowi


Selain seorang kiai, Nasaruddin Umar juga berpengalaman di dunia pendidikan. Nasaruddin Umar lahir di Bone, 23 Juni 1959. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Wakil Menteri Agama dari tahun 2011 sampai 2014.

Nasaruddin juga merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama. Dia juga pernah menjabat sebagai Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/Kementerian Agama. Nasaruddin juga menjadi anggota Tim Penasihat Inggris-Indonesia yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.

Sejak 2016 Nasaruddin menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal. Nasaruddin juga tercatat sebagai salah satu Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027. Rekam jejak Nasaruddn Umar di dunia pendidikan juga cukup banyak.

Nasaruddin menempuh studi pascasarjana di IAIN/UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta dan mendapatkan gelar Magister (1992) serta doktoral (PhD) (1998). Selama studi kedoktorannya, dia menjadi salah satu mahasiswa yang menjalani Program PhD di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994).

Selain itu, juga sebagai salah satu mahasiswa yang menjalani Program Ph.D di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995). Seusai mendapatkan gelar doktoral, ia menjadi sarjana tamu di Shopia University, Tokyo (2001), sarjana tamu di SOAS University of London (2001-2002), dan sarjana tamu di Georgetown University, Washington DC (2003-2004).
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)