Upaya Melestarikan Mangrove sebagai Penjaga Batas Laut dan Daratan
Jum'at, 26 Mei 2023 - 04:16 WIB
"Tentu peran Indonesia sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim. Maka restorasi mangrove akan sangat berpengaruh terhadap iklim global," tambahnya.
Menurut Mufti, Suaka Margasatwa Muara Angke ini seperti oase di tengah perkotaan. Walaupun luasan kecil, tentu akan berpengaruh terhadap sampah, polusi, mengurangi polutan, dan fungsinya diharapkan berjalan optimal.
"Ternyata di utara Jakarta, di sela-sela perumahan yang sangat padat, masih ada hutan mangrove. Juga merupakan habitat flora dan fauna, di mana ada enam jenis mangrove," jelasnya.
Karena itu menurutnya, pentingnya informasi dan penyadaran masyarakat agar tahu tentang fungsi besar mangrove ini bagi keseimbangan alam. Tentunya melalui media gathering, media yang memberikan informasi kepada publik.
"Fungsi suaka margasatwa ini bisa mengurangi banjir, karena aliran air dari rob atau banjir ini mengalir ke kawasan suaka margasatwa. Seandainya ini tidak ada mungkin banjir akan lebih luas. Suaka margasatwa ini sebagai penyaring alami dr laut ke darat seperti sampah," ucapnya.
Sedangkan YKAN, organisasi yang fokus terhadap lingkungan, mendukung pengelolaan lestari sumber daya pesisir dan perairan sangat memberikan perhatian lebih terhadap mangrove.
Direktur Komunikasi YKAN, Priscilla Christine mengungkapkan, bahwa mangrove yang akhir-akhir ini tengah menjadi pembicaraan publik, sudah waktunya menjadi isu utama untuk diperhatikan.
"Mangrove adalah ekosistem penting yang berperan sebagai benteng pertahanan alami dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Namun, ancaman konversi area mangrove, antara lain sebagai tempat permukiman dan tambak udang, terus merajalela," jelasnya.
"Oleh karena itu, pengelolaan wilayah pesisir yang terintegrasi untuk perlindungan dan restorasi ekosistem mangrove menjadi hal penting dilakukan, sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir dan ekosistemnya," tutupnya.
Oase di Tengah Perkotaan
Menurut Mufti, Suaka Margasatwa Muara Angke ini seperti oase di tengah perkotaan. Walaupun luasan kecil, tentu akan berpengaruh terhadap sampah, polusi, mengurangi polutan, dan fungsinya diharapkan berjalan optimal.
"Ternyata di utara Jakarta, di sela-sela perumahan yang sangat padat, masih ada hutan mangrove. Juga merupakan habitat flora dan fauna, di mana ada enam jenis mangrove," jelasnya.
Karena itu menurutnya, pentingnya informasi dan penyadaran masyarakat agar tahu tentang fungsi besar mangrove ini bagi keseimbangan alam. Tentunya melalui media gathering, media yang memberikan informasi kepada publik.
"Fungsi suaka margasatwa ini bisa mengurangi banjir, karena aliran air dari rob atau banjir ini mengalir ke kawasan suaka margasatwa. Seandainya ini tidak ada mungkin banjir akan lebih luas. Suaka margasatwa ini sebagai penyaring alami dr laut ke darat seperti sampah," ucapnya.
Sedangkan YKAN, organisasi yang fokus terhadap lingkungan, mendukung pengelolaan lestari sumber daya pesisir dan perairan sangat memberikan perhatian lebih terhadap mangrove.
Direktur Komunikasi YKAN, Priscilla Christine mengungkapkan, bahwa mangrove yang akhir-akhir ini tengah menjadi pembicaraan publik, sudah waktunya menjadi isu utama untuk diperhatikan.
"Mangrove adalah ekosistem penting yang berperan sebagai benteng pertahanan alami dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Namun, ancaman konversi area mangrove, antara lain sebagai tempat permukiman dan tambak udang, terus merajalela," jelasnya.
"Oleh karena itu, pengelolaan wilayah pesisir yang terintegrasi untuk perlindungan dan restorasi ekosistem mangrove menjadi hal penting dilakukan, sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir dan ekosistemnya," tutupnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda