Hutan Mangrove Indonesia Berkontribusi Besar Terhadap Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan hutan mangrove penting untuk dijaga kelestariannya. Sebab bukan hanya sebagai pelindung pesisir alami dari gelombang tsunami, abrasi pantai, dan banjir tapi juga memiliki manfaat terhadap kehidupan manusia dan seluruh ekosistem yang ada.
Selain itu, hutan mangrove juga melindungi keanekaragaman hayati, menjaga kualitas air dari akar mangrove yang bisa menyaring air laut dan menahan endapan lumpur dan bahan organik yang bisa mencemari air yang dapat mengurangi polusi.
Pengamat lingkungan dari Universitas Al Azhar Indri R mengatakan, hutan mangrove Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hutan Mangrove Indonesia merupakan kawasan yang mencakup lebih dari 24% dari total luas mangrove dunia yaitu 3,36 juta hektare.
”Darurat iklim secara global adalah momentum untuk seluruh umat manusia agar bercermin secara individu. Bayangkan ketika kita menanam 1 pohon mangrove, akan menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia yang ada di bumi,” katanya, Jumat (28/6/2024).
Mahasiswi Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Sains dan Technology Al Azhar ini menyebut ekosistem mangrove juga memiliki kemampuan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer hingga berabad-abad lamanya. ”Melestarikan dan mengelola hutan mangrove masih menjadi tantangan di dalam implementasinya,” ucapnya.
Tantangan tersebut di antaranya, pengaruh eksternal berupa tekanan ekonomi global dan lokal. Hal ini dapat memengaruhi pengelolaan mangrove, yang menyebabkan perlunya keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
“Pentingnya pendidikan dan kesadaran. Sebab tidak semua pelaku bisnis dan masyarakat lokal memiliki pemahaman yang cukup tentang nilai-nilai Islam dalam konteks bisnis sumber daya alam, seperti mangrove,” ucapnya.
Selain itu tantangan lainnya adalah pemantauan dan penegakan hukum. Untuk itu, kata Indri, kebijakan dan regulasi yang kuat serta penegakan hukum yang efektif diperlukan untuk mendukung implementasi prinsip-prinsip Islam dalam bisnis mangrove.
”Program pendidikan Etika Agama mengenai lingkungan dan keberlanjutan dapat direalisasikan untuk para pelaku bisnis, masyarakat lokal, dan generasi muda. Dengan demikian dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang kewajiban etis dan moral dalam menjaga mangrove,” paparnya.
Selain itu, hutan mangrove juga melindungi keanekaragaman hayati, menjaga kualitas air dari akar mangrove yang bisa menyaring air laut dan menahan endapan lumpur dan bahan organik yang bisa mencemari air yang dapat mengurangi polusi.
Pengamat lingkungan dari Universitas Al Azhar Indri R mengatakan, hutan mangrove Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap dunia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hutan Mangrove Indonesia merupakan kawasan yang mencakup lebih dari 24% dari total luas mangrove dunia yaitu 3,36 juta hektare.
”Darurat iklim secara global adalah momentum untuk seluruh umat manusia agar bercermin secara individu. Bayangkan ketika kita menanam 1 pohon mangrove, akan menyelamatkan kehidupan seluruh umat manusia yang ada di bumi,” katanya, Jumat (28/6/2024).
Mahasiswi Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Sains dan Technology Al Azhar ini menyebut ekosistem mangrove juga memiliki kemampuan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer hingga berabad-abad lamanya. ”Melestarikan dan mengelola hutan mangrove masih menjadi tantangan di dalam implementasinya,” ucapnya.
Baca Juga
Tantangan tersebut di antaranya, pengaruh eksternal berupa tekanan ekonomi global dan lokal. Hal ini dapat memengaruhi pengelolaan mangrove, yang menyebabkan perlunya keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
“Pentingnya pendidikan dan kesadaran. Sebab tidak semua pelaku bisnis dan masyarakat lokal memiliki pemahaman yang cukup tentang nilai-nilai Islam dalam konteks bisnis sumber daya alam, seperti mangrove,” ucapnya.
Selain itu tantangan lainnya adalah pemantauan dan penegakan hukum. Untuk itu, kata Indri, kebijakan dan regulasi yang kuat serta penegakan hukum yang efektif diperlukan untuk mendukung implementasi prinsip-prinsip Islam dalam bisnis mangrove.
”Program pendidikan Etika Agama mengenai lingkungan dan keberlanjutan dapat direalisasikan untuk para pelaku bisnis, masyarakat lokal, dan generasi muda. Dengan demikian dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang kewajiban etis dan moral dalam menjaga mangrove,” paparnya.
(cip)