Pembentukan Komite Penanganan Corona dan PEN Disambut Baik
Kamis, 23 Juli 2020 - 12:29 WIB
JAKARTA - Pembentukan Komite Penangananan Covid-19 (virus Corona) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disambut baik oleh Anggota Komisi IX DPR, Yahya Zaini. Sebab, penanganan Corona diyakini akan lebih cepat dengan adanya komite itu, karena selain lebih fokus, masalah koordinasi yang selama ini menjadi kendala lambannya penanganan Covid akan dapat teratasi.
(Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 Dibentuk, Kadin: Dunia Usaha Berharap Besar)
"Ada beberapa kendala yang mempengaruhi penanganan Covid, antara lain, lemahnya koordinasi (antar instansi dan daerah), lambatnya pencairan anggaran, dan belum optimalnya kapasitas pemeriksaan tes PCR sehingga pemetaan wabah belum dapat dilakukan secara akurat," ujar Yahya Zaini di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca juga: Update, 1.207 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)
Yahya mengatakan, pemeriksaan tes PCR sampai saat ini baru sekitar 2000 orang perhari, jauh di bawah standar WHO. Dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta, maka tes PCR seharusnya mencapai 5000 orang perhari. Hal tersebut terkendala dengan terbatasnya fasilitas dan harganya yang mahal.
"Diharapkan berbagai masalah tersebut dapat dicarikan solusi dan diatasi oleh Komite yang baru dibentuk berdasarkan Perpres No 82 Tahun 2020. Saya percaya dibawah kepemimpinan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, laju penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat," ujar anggota Fraksi Partai Golkar tersebut.
(Baca juga: 146 Siswa Secapa AD Dinyatakan Sembuh Covid-19, Total Jadi 618 Orang)
Dia juga merasa prihatin melihat terus melonjaknya kasus Covid di Indonesia, seiring dengan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial. Sampai saat ini jumlah kasus positif Corona mencapai 91.751 dengan kasus baru sekitar 1882 perhari.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti; menjaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan. Tanpa partisipasi masyarakat, apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sulit untuk dapat berhasil," pungkas Legislator dari Dapil VIII Jawa Timur itu.
(Baca juga: Komite Penanganan Covid-19 Dibentuk, Kadin: Dunia Usaha Berharap Besar)
"Ada beberapa kendala yang mempengaruhi penanganan Covid, antara lain, lemahnya koordinasi (antar instansi dan daerah), lambatnya pencairan anggaran, dan belum optimalnya kapasitas pemeriksaan tes PCR sehingga pemetaan wabah belum dapat dilakukan secara akurat," ujar Yahya Zaini di Jakarta, Kamis (23/7/2020).
(Baca juga: Update, 1.207 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19)
Yahya mengatakan, pemeriksaan tes PCR sampai saat ini baru sekitar 2000 orang perhari, jauh di bawah standar WHO. Dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta, maka tes PCR seharusnya mencapai 5000 orang perhari. Hal tersebut terkendala dengan terbatasnya fasilitas dan harganya yang mahal.
"Diharapkan berbagai masalah tersebut dapat dicarikan solusi dan diatasi oleh Komite yang baru dibentuk berdasarkan Perpres No 82 Tahun 2020. Saya percaya dibawah kepemimpinan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, laju penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional akan lebih cepat," ujar anggota Fraksi Partai Golkar tersebut.
(Baca juga: 146 Siswa Secapa AD Dinyatakan Sembuh Covid-19, Total Jadi 618 Orang)
Dia juga merasa prihatin melihat terus melonjaknya kasus Covid di Indonesia, seiring dengan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial. Sampai saat ini jumlah kasus positif Corona mencapai 91.751 dengan kasus baru sekitar 1882 perhari.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti; menjaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan. Tanpa partisipasi masyarakat, apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sulit untuk dapat berhasil," pungkas Legislator dari Dapil VIII Jawa Timur itu.
(maf)
tulis komentar anda