Lewat Tokoh Papua, KKB Egianus Kogoya Minta Jokowi Tarik Pasukan TNI
Minggu, 07 Mei 2023 - 14:02 WIB
"Kalau Pak Bishop tanya saya, saya mau apa? Kalau saya suruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI. Saya bom semua sendiri. Saya marah," sambungnya.
Menanggapi kemarahan Susi, Phil menyatakan pihaknya sudah menyusun rencana untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan KKB. Ia akan meminta KKB membebaskan Mehrtens dalam kondisi selamat tanpa suara. Bukan hanya itu, ia berjanji juga akan menemui Susi.
Susi kembali mengungkapkan kekecewaannya dengan salah satu pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya. Menurut Susi, Egianus Kogoya manusia biadab yang tega membakar pesawat Susi Air hingga membunuh anggota TNI dalam rangka pembebasan Pilot Philip Mehrtens.
"Kenapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab, kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan bawa semua orang Papua ke mana saja diperlukan," ujar Susi
"Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang juga tidak mau ngapa-ngapain. Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi kalau jadi diserahkan," sambungnya.
Karel menanggapi amarah Susi. Ia mengaku juga marah dan malu atas perbuatan Egianus Kogoya dan Ara anak buahnya. Ia tidak mentolerir ulah Egianus Kogoya yang membunuh anggota TNI dalam rangka misi penyelamatan Pilot Philip Mehrtens.
"Saya juga prihatin, marah juga, cukup marah juga. Bikin malu orang Papua. Saya betul-betul sebagai Pendeta di Papua marah dan malu," ungkap Karel menanggapi pernyataan Susi.
Sementara itu, Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz membenarkan bahwa rekaman percakapan yang viral tersebut adalah suara Susi Pudjiastuti. "Benar, confirm itu suara ibu Susi," kata Donal Fariz dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Sekadar informasi, pasukan Satuan Tugas (Satgas) pembebasan sandera pilot maskapai Susi Air, Philip Mark Mehrtens, diserang KKB KST Papua pada Sabtu, 15 April 2023. Prajurit diserang di wilayah Mugi-Mam Nduga, Papua Pegunungan.
Sebanyak lima prajurit Yonif R 321/GT Kostrad gugur akibat peristiwa tersebut. Adapun, kelima prajurit yang gugur tersebut yakni Pratu Miftahul Arifin; Pratu Ibrahim; Pratu Kurniawan; Pratu F dan Prada Sukra.
Menanggapi kemarahan Susi, Phil menyatakan pihaknya sudah menyusun rencana untuk melakukan pertemuan dengan perwakilan KKB. Ia akan meminta KKB membebaskan Mehrtens dalam kondisi selamat tanpa suara. Bukan hanya itu, ia berjanji juga akan menemui Susi.
Susi kembali mengungkapkan kekecewaannya dengan salah satu pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya. Menurut Susi, Egianus Kogoya manusia biadab yang tega membakar pesawat Susi Air hingga membunuh anggota TNI dalam rangka pembebasan Pilot Philip Mehrtens.
"Kenapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab, kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan bawa semua orang Papua ke mana saja diperlukan," ujar Susi
"Apa dosa saya? Apa salah saya? Saya marah sekali setelah tahu mereka bunuh juga pasukan TNI yang juga tidak mau ngapa-ngapain. Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi kalau jadi diserahkan," sambungnya.
Karel menanggapi amarah Susi. Ia mengaku juga marah dan malu atas perbuatan Egianus Kogoya dan Ara anak buahnya. Ia tidak mentolerir ulah Egianus Kogoya yang membunuh anggota TNI dalam rangka misi penyelamatan Pilot Philip Mehrtens.
"Saya juga prihatin, marah juga, cukup marah juga. Bikin malu orang Papua. Saya betul-betul sebagai Pendeta di Papua marah dan malu," ungkap Karel menanggapi pernyataan Susi.
Sementara itu, Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz membenarkan bahwa rekaman percakapan yang viral tersebut adalah suara Susi Pudjiastuti. "Benar, confirm itu suara ibu Susi," kata Donal Fariz dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Sekadar informasi, pasukan Satuan Tugas (Satgas) pembebasan sandera pilot maskapai Susi Air, Philip Mark Mehrtens, diserang KKB KST Papua pada Sabtu, 15 April 2023. Prajurit diserang di wilayah Mugi-Mam Nduga, Papua Pegunungan.
Sebanyak lima prajurit Yonif R 321/GT Kostrad gugur akibat peristiwa tersebut. Adapun, kelima prajurit yang gugur tersebut yakni Pratu Miftahul Arifin; Pratu Ibrahim; Pratu Kurniawan; Pratu F dan Prada Sukra.
tulis komentar anda