Profil Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19
Selasa, 21 Juli 2020 - 17:36 WIB
JAKARTA - Prof Wiku Adisasmito yang sebelumnya menjabat sebagai Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kini dipercaya sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 . Dia menggantikan Achmad Yurianto yang sebelumnya menjadi Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Sebagaimana telah disampaikan oleh Menko Perekonomian Bapak Airlangga selaku Ketua Komite Kebijakan dalam pernyataan persnya siang ini, Presiden Republik Indonesia telah menunjuk saya sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19," kata Wiku dalam keterangan Pers terkait Update Data Nasional di Istana Presiden, Selasa (21/7/2020).
Dikutip dari laman staff.ui.ac.id, Wiku lahir di Malang, Jawa Timur, 20 Februari 1964. Dia menamatkan pendidikan dari IPB Bogor tahun 1988 sebagai Dokter Hewan. Beliau meraih Master of Science (MSc.) dari Colorado State University (CSU) pada tahun 1990 dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 1995. (
).
Wiku merupakan guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Dia berkiprah aktif dalam jejaring Tri Dharma di tingkat internasional dan nasional. "Beliau adalah seorang staf pengajar di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan," demikian dikutip dari laman tersebut.
Dari beberapa karya ilmiah yang pernah ia teliti, sebagian besar penelitian yang dilaksanakan sejak tahun 1992 bertemakan sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Bahkan, dari penelitiannya Wiku juga pernah berperan sebagai Principal Investigator dari Indonesia sehingga mampu memposisikan Universitas Indonesia secara strategis dalam kerja sama penelitian dan publikasi ilmiah internasional.
Bahkan, Wiku telah berperan sebagai anggota panel ahli dalam Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI). Ia juga memiliki peran signifikan sebagai Steering Committee mewakili Indonesia dalam jejaring Asian Partnership for Emerging Infectious Disease Research (APEIR).
Pada tahun 2011, Wiku dipercaya sebagai Dewan Eksekutif CORDS (Coordinating Organizations of Regional Disease Surveillance) dalam jejaring internasional surveilans penyakit. Beliau juga berperan aktif dalam South East Asia One Health University Network (SEAOHUN) antar universitas se-Asia Tenggara.
Kemudian, pada periode 2007-2012 Wiku dipercaya menjadi Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia untuk mengelola kerja sama dan upaya melindungi serta memanfaatkan hak kekayaan intelektual UI. (Baca juga: Tes Covid-19 Lebih Banyak, IDI: Bisa Ketemu 200 Ribu Kasus Positif).
"Sebagaimana telah disampaikan oleh Menko Perekonomian Bapak Airlangga selaku Ketua Komite Kebijakan dalam pernyataan persnya siang ini, Presiden Republik Indonesia telah menunjuk saya sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19," kata Wiku dalam keterangan Pers terkait Update Data Nasional di Istana Presiden, Selasa (21/7/2020).
Dikutip dari laman staff.ui.ac.id, Wiku lahir di Malang, Jawa Timur, 20 Februari 1964. Dia menamatkan pendidikan dari IPB Bogor tahun 1988 sebagai Dokter Hewan. Beliau meraih Master of Science (MSc.) dari Colorado State University (CSU) pada tahun 1990 dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 1995. (
Baca Juga
Wiku merupakan guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Dia berkiprah aktif dalam jejaring Tri Dharma di tingkat internasional dan nasional. "Beliau adalah seorang staf pengajar di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia untuk beberapa mata kuliah sarjana dan pascasarjana terkait analisis dan pembuatan kebijakan kesehatan," demikian dikutip dari laman tersebut.
Dari beberapa karya ilmiah yang pernah ia teliti, sebagian besar penelitian yang dilaksanakan sejak tahun 1992 bertemakan sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi. Bahkan, dari penelitiannya Wiku juga pernah berperan sebagai Principal Investigator dari Indonesia sehingga mampu memposisikan Universitas Indonesia secara strategis dalam kerja sama penelitian dan publikasi ilmiah internasional.
Bahkan, Wiku telah berperan sebagai anggota panel ahli dalam Komisi Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI). Ia juga memiliki peran signifikan sebagai Steering Committee mewakili Indonesia dalam jejaring Asian Partnership for Emerging Infectious Disease Research (APEIR).
Pada tahun 2011, Wiku dipercaya sebagai Dewan Eksekutif CORDS (Coordinating Organizations of Regional Disease Surveillance) dalam jejaring internasional surveilans penyakit. Beliau juga berperan aktif dalam South East Asia One Health University Network (SEAOHUN) antar universitas se-Asia Tenggara.
Kemudian, pada periode 2007-2012 Wiku dipercaya menjadi Direktur Direktorat Kemitraan dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia untuk mengelola kerja sama dan upaya melindungi serta memanfaatkan hak kekayaan intelektual UI. (Baca juga: Tes Covid-19 Lebih Banyak, IDI: Bisa Ketemu 200 Ribu Kasus Positif).
(zik)
tulis komentar anda