Kemenag Bentuk Struktur Baru Khusus Penanganan Jemaah Haji Lansia
Senin, 10 April 2023 - 14:18 WIB
JAKARTA - Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama ( Kemenag ) terus berkomitmen memberikan pelayanan haji yang ramah bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Komitmen itu dibuktikan dengan dibentuknya struktur baru yang khusus melayani jemaah lansia dan disabilitas.
Fasilitator Bimtek Bidang Layanan Haji Lansia, Slamet mengatakan, tahun ini adalah tahun di mana akumulasi lansia meningkat cukup tajam. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah jemaah haji lansia yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji pada 1444H/2023M ini sebesar 66.934 jemaah.
Rinciannya, jemaah haji usia 65-74 tahun sebanyak 45.796 orang. Sedangkan, jemaah usia 75-84 sebanyak 12.912 orang. Selain itu, jemaah haji usia 85-94 tahun sebanyak 7.680 orang dan usia jemaah 95 tahun ke atas sebanyak 555 orang.
”Kalau kita lihat datanya tahun ini tidak kurang, lansia yang usianya 65 tahun ke atas, karena definisi lansia itu adalah 60 tahun tetapi kita memprioritaskan yang 65 tahun ke atas, tahun ini ada 66.900. Kalau yang 60 tahun maka akan ada angka 93.000 jemaah lansia sehingga ini jumlah yang cukup besar,” ujarnya saat Bimbingan Teknis Tugas Fungsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Senin (10/4/2023).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Slamet, pada tahun ini ada nomenklatur khusus PPIH di mana ada struktur yang khusus menangani jemaah lansia mulai dari pengendali teknis, kepala bidang, kepala teknis di setiap daerah kerja (daker).
“Kita juga menempatkan 10 orang ini di setiap sektor. 10 orang ini bukan petugas utama tapi dia adalah konsolidator, komunikator, koordinator. Jadi petugas-petugas yang ada ini bukan petugas yang hanya menangani lansia. Tapi seluruh petugas, kita menegaskan seluruh petugas harus peduli pada lansia,” katanya.
Menurut Slamet, untuk mewujudkan haji ramah lansia pihaknya juga menyiapkan petugas-petugas di kloter, embarkasi dan PPIH. Sebelum bertugas, mereka mengikuti bimbingan teknis bermuatan lansia. Termasuk memberikan buku panduan kepada petugas bagaimana melayani lansia. “Di setiap embarkasi juga kita berikan simbol-simbol, petunjuk-petunjuk, ajakan-ajakan yang mengarah kepada peduli lansia saya kira itu persiapan-persiapannya,” ucapnya.
Fasilitator Bimtek Bidang Layanan Haji Lansia, Slamet mengatakan, tahun ini adalah tahun di mana akumulasi lansia meningkat cukup tajam. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah jemaah haji lansia yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji pada 1444H/2023M ini sebesar 66.934 jemaah.
Rinciannya, jemaah haji usia 65-74 tahun sebanyak 45.796 orang. Sedangkan, jemaah usia 75-84 sebanyak 12.912 orang. Selain itu, jemaah haji usia 85-94 tahun sebanyak 7.680 orang dan usia jemaah 95 tahun ke atas sebanyak 555 orang.
”Kalau kita lihat datanya tahun ini tidak kurang, lansia yang usianya 65 tahun ke atas, karena definisi lansia itu adalah 60 tahun tetapi kita memprioritaskan yang 65 tahun ke atas, tahun ini ada 66.900. Kalau yang 60 tahun maka akan ada angka 93.000 jemaah lansia sehingga ini jumlah yang cukup besar,” ujarnya saat Bimbingan Teknis Tugas Fungsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Senin (10/4/2023).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Slamet, pada tahun ini ada nomenklatur khusus PPIH di mana ada struktur yang khusus menangani jemaah lansia mulai dari pengendali teknis, kepala bidang, kepala teknis di setiap daerah kerja (daker).
“Kita juga menempatkan 10 orang ini di setiap sektor. 10 orang ini bukan petugas utama tapi dia adalah konsolidator, komunikator, koordinator. Jadi petugas-petugas yang ada ini bukan petugas yang hanya menangani lansia. Tapi seluruh petugas, kita menegaskan seluruh petugas harus peduli pada lansia,” katanya.
Menurut Slamet, untuk mewujudkan haji ramah lansia pihaknya juga menyiapkan petugas-petugas di kloter, embarkasi dan PPIH. Sebelum bertugas, mereka mengikuti bimbingan teknis bermuatan lansia. Termasuk memberikan buku panduan kepada petugas bagaimana melayani lansia. “Di setiap embarkasi juga kita berikan simbol-simbol, petunjuk-petunjuk, ajakan-ajakan yang mengarah kepada peduli lansia saya kira itu persiapan-persiapannya,” ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda