Kemenag Bentuk Struktur Baru Khusus Penanganan Jemaah Haji Lansia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama ( Kemenag ) terus berkomitmen memberikan pelayanan haji yang ramah bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Komitmen itu dibuktikan dengan dibentuknya struktur baru yang khusus melayani jemaah lansia dan disabilitas.
Fasilitator Bimtek Bidang Layanan Haji Lansia, Slamet mengatakan, tahun ini adalah tahun di mana akumulasi lansia meningkat cukup tajam. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah jemaah haji lansia yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji pada 1444H/2023M ini sebesar 66.934 jemaah.
Rinciannya, jemaah haji usia 65-74 tahun sebanyak 45.796 orang. Sedangkan, jemaah usia 75-84 sebanyak 12.912 orang. Selain itu, jemaah haji usia 85-94 tahun sebanyak 7.680 orang dan usia jemaah 95 tahun ke atas sebanyak 555 orang.
”Kalau kita lihat datanya tahun ini tidak kurang, lansia yang usianya 65 tahun ke atas, karena definisi lansia itu adalah 60 tahun tetapi kita memprioritaskan yang 65 tahun ke atas, tahun ini ada 66.900. Kalau yang 60 tahun maka akan ada angka 93.000 jemaah lansia sehingga ini jumlah yang cukup besar,” ujarnya saat Bimbingan Teknis Tugas Fungsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Senin (10/4/2023).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Slamet, pada tahun ini ada nomenklatur khusus PPIH di mana ada struktur yang khusus menangani jemaah lansia mulai dari pengendali teknis, kepala bidang, kepala teknis di setiap daerah kerja (daker).
“Kita juga menempatkan 10 orang ini di setiap sektor. 10 orang ini bukan petugas utama tapi dia adalah konsolidator, komunikator, koordinator. Jadi petugas-petugas yang ada ini bukan petugas yang hanya menangani lansia. Tapi seluruh petugas, kita menegaskan seluruh petugas harus peduli pada lansia,” katanya.
Menurut Slamet, untuk mewujudkan haji ramah lansia pihaknya juga menyiapkan petugas-petugas di kloter, embarkasi dan PPIH. Sebelum bertugas, mereka mengikuti bimbingan teknis bermuatan lansia. Termasuk memberikan buku panduan kepada petugas bagaimana melayani lansia. “Di setiap embarkasi juga kita berikan simbol-simbol, petunjuk-petunjuk, ajakan-ajakan yang mengarah kepada peduli lansia saya kira itu persiapan-persiapannya,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga membangun komunikasi dengan jemaah dan mengedukasi para lansia dengan manasik-manasik yang mengedepankan kemudahan, keringanan bahwa jemaah lansia tidak harus memaksakan diri. “Ternyata banyak alternatif-alternatif ibadah haji yang penuh dengan kemudahan-kemudahan,” ucapnya.
Direktur Bina Haji PHU Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, ada struktur organisasi baru dalam PPIH untuk penanganan lansia dan disabilitas. "Di 2023 ini dalam struktur PPIH Arab Saudi kita bentuk struktur organisasi khusus untuk penanganan lansia dan disabilitas. Mulai dari pengendali, kasie, dan pelaksana," ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Minggu, 9 April 2023 malam.
Selain membentuk struktur organisasi baru, kata Arsad, untuk membantu dan memudahkan jemaah lansia dalam menjalankan ibadah haji kemenag juga akan menempatkan 10 petugas pelaksana pelayanan jemaah lansia dan disabilitas di setiap sektor.
Menurut Arsad, tahun ini merupakan kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah dalam kuota normal pascapandemi Covid-19. Total ada 221.000 jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
"Dari 203.320 jemaah haji reguler sebanyak 67.000 atau sepertiga di antaranya merupakan jemaah haji lansia. Mereka secara bertahap akan diberangkatkan ke Arab Saudi mulai 24 Mei 2023," katanya.
Sebelumnya, Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief mengatakan, banyaknya jumlah jemaah haji lansia yang berangkat haji pada tahun ini, karena keberangkatan mereka yang tertunda akibat pandemi Covid-19. Selama tiga tahun Indonesia tidak memberangkatkan jemaah secara sempurna dari jumlah kuota normal.
"Kami harus menyiapkan petugas haji secara lebih matang dari segi wawasan mereka, keterampilannya tenaganya, dedikasinya karena memang tantangan tahun ini cukup besar. Ada konfigurasi jemaahnya di mana jumlah lansia cukup banyak hampir 20-30%," ujarnya seusai membuka Bimtek PPIH 2023, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat, 7 April 2023, malam.
Untuk melayani jemaah lansia, diperlukan keterampilan dan wawasan khusus. Untuk itu, pelaksanaan Bimtek Petugas Haji selama sepuluh hari ke depan merupakan momentum untuk menumbuhkan kesadaran petugas pelayanan haji. Hilman menyebut, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, ada jemaah haji yang usianya mencapai 105 tahun. "Tertua ada 105 tahun. Ada beberapa," kata Hilman
Fasilitator Bimtek Bidang Layanan Haji Lansia, Slamet mengatakan, tahun ini adalah tahun di mana akumulasi lansia meningkat cukup tajam. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah jemaah haji lansia yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji pada 1444H/2023M ini sebesar 66.934 jemaah.
Rinciannya, jemaah haji usia 65-74 tahun sebanyak 45.796 orang. Sedangkan, jemaah usia 75-84 sebanyak 12.912 orang. Selain itu, jemaah haji usia 85-94 tahun sebanyak 7.680 orang dan usia jemaah 95 tahun ke atas sebanyak 555 orang.
”Kalau kita lihat datanya tahun ini tidak kurang, lansia yang usianya 65 tahun ke atas, karena definisi lansia itu adalah 60 tahun tetapi kita memprioritaskan yang 65 tahun ke atas, tahun ini ada 66.900. Kalau yang 60 tahun maka akan ada angka 93.000 jemaah lansia sehingga ini jumlah yang cukup besar,” ujarnya saat Bimbingan Teknis Tugas Fungsi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Senin (10/4/2023).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kata Slamet, pada tahun ini ada nomenklatur khusus PPIH di mana ada struktur yang khusus menangani jemaah lansia mulai dari pengendali teknis, kepala bidang, kepala teknis di setiap daerah kerja (daker).
“Kita juga menempatkan 10 orang ini di setiap sektor. 10 orang ini bukan petugas utama tapi dia adalah konsolidator, komunikator, koordinator. Jadi petugas-petugas yang ada ini bukan petugas yang hanya menangani lansia. Tapi seluruh petugas, kita menegaskan seluruh petugas harus peduli pada lansia,” katanya.
Menurut Slamet, untuk mewujudkan haji ramah lansia pihaknya juga menyiapkan petugas-petugas di kloter, embarkasi dan PPIH. Sebelum bertugas, mereka mengikuti bimbingan teknis bermuatan lansia. Termasuk memberikan buku panduan kepada petugas bagaimana melayani lansia. “Di setiap embarkasi juga kita berikan simbol-simbol, petunjuk-petunjuk, ajakan-ajakan yang mengarah kepada peduli lansia saya kira itu persiapan-persiapannya,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga membangun komunikasi dengan jemaah dan mengedukasi para lansia dengan manasik-manasik yang mengedepankan kemudahan, keringanan bahwa jemaah lansia tidak harus memaksakan diri. “Ternyata banyak alternatif-alternatif ibadah haji yang penuh dengan kemudahan-kemudahan,” ucapnya.
Direktur Bina Haji PHU Kemenag Arsad Hidayat mengatakan, ada struktur organisasi baru dalam PPIH untuk penanganan lansia dan disabilitas. "Di 2023 ini dalam struktur PPIH Arab Saudi kita bentuk struktur organisasi khusus untuk penanganan lansia dan disabilitas. Mulai dari pengendali, kasie, dan pelaksana," ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Minggu, 9 April 2023 malam.
Selain membentuk struktur organisasi baru, kata Arsad, untuk membantu dan memudahkan jemaah lansia dalam menjalankan ibadah haji kemenag juga akan menempatkan 10 petugas pelaksana pelayanan jemaah lansia dan disabilitas di setiap sektor.
Menurut Arsad, tahun ini merupakan kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah dalam kuota normal pascapandemi Covid-19. Total ada 221.000 jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
"Dari 203.320 jemaah haji reguler sebanyak 67.000 atau sepertiga di antaranya merupakan jemaah haji lansia. Mereka secara bertahap akan diberangkatkan ke Arab Saudi mulai 24 Mei 2023," katanya.
Sebelumnya, Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief mengatakan, banyaknya jumlah jemaah haji lansia yang berangkat haji pada tahun ini, karena keberangkatan mereka yang tertunda akibat pandemi Covid-19. Selama tiga tahun Indonesia tidak memberangkatkan jemaah secara sempurna dari jumlah kuota normal.
"Kami harus menyiapkan petugas haji secara lebih matang dari segi wawasan mereka, keterampilannya tenaganya, dedikasinya karena memang tantangan tahun ini cukup besar. Ada konfigurasi jemaahnya di mana jumlah lansia cukup banyak hampir 20-30%," ujarnya seusai membuka Bimtek PPIH 2023, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat, 7 April 2023, malam.
Untuk melayani jemaah lansia, diperlukan keterampilan dan wawasan khusus. Untuk itu, pelaksanaan Bimtek Petugas Haji selama sepuluh hari ke depan merupakan momentum untuk menumbuhkan kesadaran petugas pelayanan haji. Hilman menyebut, pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, ada jemaah haji yang usianya mencapai 105 tahun. "Tertua ada 105 tahun. Ada beberapa," kata Hilman
(cip)