Cabut Akses Endar, Eks Ketua WP KPK: Tindakan Provokatif, Pimpinan Bikin Gaduh

Sabtu, 08 April 2023 - 21:17 WIB
Mantan Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap mengkritik Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Mantan Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap mengkritik Wakil Ketua KPK Alexander Marwata . Dia menilai pernyataan Alexander Marwata yang menyebut kartu akses masuk Brigjen Pol Endar Priantoro telah dicabut merupakan tindakan provokatif.

"Pernyataan Alexander Marwata bahwa akses masuk ke Gedung KPK bagi Endar sudah dicabut merupakan tindakan yang tidak perlu bahkan provokatif," kata Yudi dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023).

Endar, kata Yudi, sampai saat masih pegawai KPK baik secara formil maupun materiil. Sehingga katanya, Endar bisa keluar masuk KPK secara leluasa.



"Seharusnya Firli CS meniru langkah bijaksana dari Kapolri yang menyerahkan sepenuhnya kepada dewas terkait polemik yang terjadi karena ini adalah masalah di internal KPK," kata Yudi.



Pencabutan akses tersebut, kata Yudi, sekaligus menyiratkan bahwa pimpinan KPK tidak menghormati Dewas KPK yang sudah menyatakan akan melakukan pemeriksaan terkait pemulangan Endar yang janggal. "Seharusnya pimpinan KPK menunggu hasil pemeriksaan dewas sebelum mengambil tindakan apa pun," kata Yudi.

Dia juga menilai pencabutan akses tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa ada kepentingan pribadi, bukan kepentingan organisasi dari pimpinan KPK untuk menyingkirkan Endar dari lembaga antirasuah itu. Yudi pun ragu bahwa pimpinan KPK akan menyelesaikan konflik internal tersebut.

Bahkan menurut Yudi, pimpinan KPK malah sengaja menambah panas agar semakin berlarut larut. "Jika ini terjadi, masyarakat yang rugi, pimpinan KPK digaji mahal oleh rakyat bukan buat bikin gaduh tetapi untuk memberantas korupsi," ungkapnya.

Diketahui, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan bahwa pihaknya telah menutup akses masuk gedung bagi Brigjen Pol Endar Priantoro. Pencabutan akses tersebut dikarenakan Endar bukan lagi bagian dari KPK.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More