Duet Ganjar-Erick Dinilai Punya Daya Ungkit Elektoral bagi Parpol Pengusung

Selasa, 28 Februari 2023 - 20:03 WIB
PAN secara terbuka telah mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) secara terbuka telah mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2024. Duet ini diyakini akan diusulkan PAN ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Saya yakin nama Ganjar dan Erick nantinya akan dibawa dalam meja perundingan di KIB. Sebab hingga saat ini KIB belum memiliki nama capres yang akan diusung di pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, Selasa (28/2/2023).

Menurut Adi, nama Ganjar dan Erick sebenarnya sudah mulai muncul sejak Rakernas PAN 2022. Waktu itu, pasangan ini diakui Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto semakin populer dan mengerucut di internal PAN. Selain itu, tren survei politik masih menempatkan Ganjar sebagai capres dan Erick sebagai cawapres yang sangat populer.



Adi meyakini selama PAN mengusung capres-cawapres dari lingkaran Presiden Jokowi, maka tak akan menimbulkan masalah. Pekerjaan rumah PAN saat ini adalah mengkomunikasikan usulan duet Ganjar-Erick ke KIB.

"Dalam memutuskan capres-cawapres dari KIB, pasti dikonsultasikan dengan Presiden Jokowi. Komunikasi antaranggota KIB maupun dengan Presiden Jokowi adalah hal yang lumrah," katanya.

Langkah PAN memunculkan duet Ganjar-Erick sebagai capres-cawapres sangat tepat. Sebab, PAN bisa mengetahui secara pasti suasana hati Presiden Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan parpol lain. Dengan menempatkan Erick sebagai cawapres, PAN akan mendapatkan kredit poin ketika pasangan ini nantinya menang di Pilpres 2024.

Selain potensial meraih kemenangan, duet Ganjar-Erick juga dinilai akan memberikan efek ekor jas (coattail effect) bagi parpol pengusung. Adi melihat pasangan ini memiliki daya ungkit yang besar bagi parpol, baik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) maupun PAN.

Baca juga: Ikuti Jejak PAN, PPP Beri Sinyal Dukung Duet Ganjar-Erick di Pilpres 2024

Kekuatan PDIP, menurut Adi, relatif stabil. Di 2004 perolehan suara PDIP mencapai 18% kemudian turun menjadi 14% di 2009. Padahal saat itu PDIP mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai capres. Di 2014 ketika mengusung Jokowi, suara PDIP naik lagi menjadi 18%. Jika PDIP dapat memilih capres yang memiliki daya ungkit elektoral yang juga kadernya, Adi memperkirakan suara PDIP di Pemilu 2024 akan meningkat.

"Dampak elektoral tersebut yang saat ini dicari oleh parpol untuk memenangkan pemilu. Saat PDIP mengusung Jokowi berhasil mengangkat perolehan suara 4% lebih. Jika PDIP nantinya memilih capres yang tak memiliki daya ungkit elektoral, maka suaranya akan turun. Sangat mungkin suaranya hilang antara 3% hingga 5%. Ini berkaca pada penurunan suara PDIP di 2009," kata Adi.

Untuk diketahui, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan secara terang-terangan memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan pada Pilpres 2024 saat Rakernas PAN di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/2/2023). Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menyampaikan dukungannya melalui pantun.

"Jalan-Jalan ke Simpanglima, Jangan lupa beli lunpia, Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick bersama, insyaAllah Indonesia tambah jaya," kata Zulhas disambut tepuk tangan ribuan audiens.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More