Pajak dan Uang Kita

Selasa, 28 Februari 2023 - 08:11 WIB
Kalau motor gede menjadi sesuatu yang luxury dalam masyarakat, ngapain juga para pegawai pajak mempertontokan kendaraan mewah mereka. Sebab, kebiasaan itu mengirim sinyal yang salah kepada publik.

Mesti dibedakan bahwa persepsi dan gaya hidup dua hal yang sangat kontras dalam pengelolaan keuangan negara. Aksi yang sebenarnya secara hakiki sah memiliki moge tidak bertentangan dengan hukum.

Tetapi karena kita bekerja di bidang keuangan, seluruh mata tertuju pada kita. Sas-sis-sus bisa begitu cepat menjalar. Telinga mesti dibuat tebal.

Dengan telinga tipis, gosip sangat mudah merusak reputasi. Sedikit kesalahan bisa berakibat fatal. Kendati sejatinya yang diperbuat, masih dalam tataran gaya hidup yang lumrah ditemui dalam masyarakat.

Jangan pernah kita menyepelekan bahwa separuh, bahkan sebagian besar sumber keuangan negara diperoleh dari publik. Mantan PM Inggris Margaret Thatcher pernah berkata, “… the state has no source of money other than the money people earn themselves!”.

Jika negara ingin membelanjakan lebih banyak uang, maka kemungkinan besar hal itu hanya bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, meminjam dari tabungan Anda.

Kedua, menarik pajak lebih banyak lagi. Bagi sebagian besar orang, itu adalah dana publik. Tapi bagi Thatcher, “there is only taxpayers’ money”.

Saya kira kebenaran fundamental yang harus dijaga, pajak untuk kemakmuran bersama. Mereka yang duduk di belakang kasir, jangan pernah berpikir “first create money, then create a theory to justify it”. Itu sangat Gayus dan Rafael banget!.
(rca)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More