Mahfud MD Tegaskan Serius Aktifkan Tim Pemburu Koruptor
Rabu, 15 Juli 2020 - 19:24 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah mengaktifkan kembali Tim Pemburu Koruptor (TPK) memunculkan polemik. Menko Polhukam Mahfud MD menyebut akan terus menyelesaikan pembentukan tim ini.
Menurut Mahfud, di negara demokrasi itu apa pun ada pro kontra. "Kalau Anda bilang KPK misalnya agak kurang setuju, itu Pak Nawawi (Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango). Dan bagus Pak Nawawi itu. Tapi kalau saya baca, Pak Firli (Ketua KPK Firli Bahuri) hari ini bagus, mendukung. KPK kan banyak orang, dan itu tandanya demokrasi," kata Mahfud di kantornya, Rabu (15/7/2020).
Menurut Mahfud, proses politik tukar opininya dengan siapa saja dan semuanya boleh ngomong. "Saya akan terus mengerjakan ini secara serius tentang Tim.Pemburu Koruptor ini. Tetapi dengan tetap memerhatikan saran-saran dari masyarakat," pungkasnya. ( ).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengingatkan, tim tersebut sebelumnya tidak berjalan optimal. "Saya pikir pembentukan tim ini di tahun 2002 dan senyatanya tidak memberi hasil optimal, cukup untuk menjadi pembelajaran untuk tidak diulangi lagi," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Selasa (14/7/2020). ( ).
Menurut Mahfud, di negara demokrasi itu apa pun ada pro kontra. "Kalau Anda bilang KPK misalnya agak kurang setuju, itu Pak Nawawi (Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango). Dan bagus Pak Nawawi itu. Tapi kalau saya baca, Pak Firli (Ketua KPK Firli Bahuri) hari ini bagus, mendukung. KPK kan banyak orang, dan itu tandanya demokrasi," kata Mahfud di kantornya, Rabu (15/7/2020).
Menurut Mahfud, proses politik tukar opininya dengan siapa saja dan semuanya boleh ngomong. "Saya akan terus mengerjakan ini secara serius tentang Tim.Pemburu Koruptor ini. Tetapi dengan tetap memerhatikan saran-saran dari masyarakat," pungkasnya. ( ).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengingatkan, tim tersebut sebelumnya tidak berjalan optimal. "Saya pikir pembentukan tim ini di tahun 2002 dan senyatanya tidak memberi hasil optimal, cukup untuk menjadi pembelajaran untuk tidak diulangi lagi," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Selasa (14/7/2020). ( ).
(zik)
tulis komentar anda