Mengurai Rekomendasi NU tentang Perdamaian dan Negara Bangsa
Sabtu, 11 Februari 2023 - 15:11 WIB
Sejarah membuktikan bahwa kekacauan yang disebabkan oleh perang biasanya diiringi dengan penghancuran besar-besaran atas tempat ibadah, hilangnya nyawa manusia, terkikisnya akhlak, hancurnya keluarga, dan harta benda.
Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama menganggap bahwa cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang apakah mereka adalah muslim atau nonmuslim.
Walaupun tidak sempurna, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan piagamnya tetap diakui sebagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat pada hubungan internasional. Piagam PBB dirancang dengan tujuan untuk mengakhiri perang dan kebiadaban yang sering terjadi sepanjang sejarah manusia.
Oleh karena itu, Piagam PBB dan PBB sendiri dapat dijadikan dasar yang kuat dan tersedia untuk mengembangkan fikih baru untuk membangun masa depan peradaban manusia yang damai dan harmonis.
Menurut pandangan Nahdlatul Ulama, lebih baik memilih jalan alternatif daripada berusaha untuk menciptakan satu negara tunggal untuk seluruh umat Islam di dunia, yaitu negara khilafah. Mereka memilih untuk mengajak umat Islam untuk mengambil visi baru dan mengembangkan pandangan baru tentang fikih yang dapat membantu mencegah eksploitas atas identitas, menghindari penyebaran kebencian antar kelompok, mendukung solidaritas, dan saling menghormati perbedaan antarindividu, budaya, dan bangsa-bangsa di dunia.
Visi seperti ini, pada gilirannya, dapat membantu mewujudkan tujuan utama dalam ajaran syariah, seperti adanya tatanan dunia yang adil dan harmonis yang didasarkan pada penghormatan atas hak-hak yang setara dan martabat setiap umat manusia.
Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama menganggap bahwa cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memperkuat kesejahteraan dan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang apakah mereka adalah muslim atau nonmuslim.
Walaupun tidak sempurna, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan piagamnya tetap diakui sebagai upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat pada hubungan internasional. Piagam PBB dirancang dengan tujuan untuk mengakhiri perang dan kebiadaban yang sering terjadi sepanjang sejarah manusia.
Oleh karena itu, Piagam PBB dan PBB sendiri dapat dijadikan dasar yang kuat dan tersedia untuk mengembangkan fikih baru untuk membangun masa depan peradaban manusia yang damai dan harmonis.
Menurut pandangan Nahdlatul Ulama, lebih baik memilih jalan alternatif daripada berusaha untuk menciptakan satu negara tunggal untuk seluruh umat Islam di dunia, yaitu negara khilafah. Mereka memilih untuk mengajak umat Islam untuk mengambil visi baru dan mengembangkan pandangan baru tentang fikih yang dapat membantu mencegah eksploitas atas identitas, menghindari penyebaran kebencian antar kelompok, mendukung solidaritas, dan saling menghormati perbedaan antarindividu, budaya, dan bangsa-bangsa di dunia.
Visi seperti ini, pada gilirannya, dapat membantu mewujudkan tujuan utama dalam ajaran syariah, seperti adanya tatanan dunia yang adil dan harmonis yang didasarkan pada penghormatan atas hak-hak yang setara dan martabat setiap umat manusia.
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda