Transportasi Penglaju dan Pengembangan Stasiun Kereta Api
Selasa, 07 Februari 2023 - 20:01 WIB
Totok Siswantara
Pengkaji Transformasi Teknologi dan Infrastruktur.
BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 1.255.771 orang penglaju atau komuter dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang berkegiatan di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 70% adalah laki-laki dan 30% perempuan.
Sebagian besar penglaju tersebut berkegiatan utama bekerja (83%), sisanya adalah sekolah dan kursus (17%). Para penglaju itu tak hanya di Jakarta, tetapi juga lalu lalang di kota besar lainnya sehingga membutuhkan sistem transportasi yang layak dan murah.
Baca Juga: koran-sindo.com
Sistem transportasi massal untuk penglaju yang ideal adalah berbasis rel. Dalam hal ini adalah kereta commuter line. Untuk itu, infrastruktur commuter line yang berupa stasiun perlu dikembangkan untuk melayani para penglaju. Pengembangan ini juga harus disertai kegiatan sistem logistik yang terintegrasi.
Jumlah aliran penglaju setiap harinya sangat besar. Sebagai contoh pada saat pengujung Januari lalu, tepatnya Senin (30/1) pagi, aktivitas dan mobilisasi masyarakat dalam menggunakan commuter line di beberapa stasiun pemberangkatan hingga pukul 14.00 WIB tercatat sebanyak 384.087 orang.
Tercatat di Stasiun Bogor sebanyak 26.294 orang. Sedangkan untuk Stasiun Bojonggede sebanyak 23.115 orang, Stasiun Citayam 24.240 orang dan Stasiun Depok Baru 16.531 orang. Sementara itu di Stasiun Bekasi jumlah pengguna sebanyak 20.741 orang, untuk Stasiun Sudimara sebanyak 12.299 orang dan Stasiun Tangerang 9.718 orang.
Kemudian pada libur pada perayaan Imlek 2023, KAI Commuter melayani pengguna di Jabodetabek sebanyak 1.194.285 orang. Di beberapa stasiun yang dekat daerah tujuan destinasi wisata terbanyak pengguna commuter line.
Pengkaji Transformasi Teknologi dan Infrastruktur.
BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 1.255.771 orang penglaju atau komuter dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang berkegiatan di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 70% adalah laki-laki dan 30% perempuan.
Sebagian besar penglaju tersebut berkegiatan utama bekerja (83%), sisanya adalah sekolah dan kursus (17%). Para penglaju itu tak hanya di Jakarta, tetapi juga lalu lalang di kota besar lainnya sehingga membutuhkan sistem transportasi yang layak dan murah.
Baca Juga: koran-sindo.com
Sistem transportasi massal untuk penglaju yang ideal adalah berbasis rel. Dalam hal ini adalah kereta commuter line. Untuk itu, infrastruktur commuter line yang berupa stasiun perlu dikembangkan untuk melayani para penglaju. Pengembangan ini juga harus disertai kegiatan sistem logistik yang terintegrasi.
Jumlah aliran penglaju setiap harinya sangat besar. Sebagai contoh pada saat pengujung Januari lalu, tepatnya Senin (30/1) pagi, aktivitas dan mobilisasi masyarakat dalam menggunakan commuter line di beberapa stasiun pemberangkatan hingga pukul 14.00 WIB tercatat sebanyak 384.087 orang.
Tercatat di Stasiun Bogor sebanyak 26.294 orang. Sedangkan untuk Stasiun Bojonggede sebanyak 23.115 orang, Stasiun Citayam 24.240 orang dan Stasiun Depok Baru 16.531 orang. Sementara itu di Stasiun Bekasi jumlah pengguna sebanyak 20.741 orang, untuk Stasiun Sudimara sebanyak 12.299 orang dan Stasiun Tangerang 9.718 orang.
Kemudian pada libur pada perayaan Imlek 2023, KAI Commuter melayani pengguna di Jabodetabek sebanyak 1.194.285 orang. Di beberapa stasiun yang dekat daerah tujuan destinasi wisata terbanyak pengguna commuter line.
Lihat Juga :
tulis komentar anda