Energi Baru Pemuda Muhammadiyah
Rabu, 01 Februari 2023 - 16:41 WIB
Kita ingin ke depan budaya saling “asah, asih, asuh” bukan sekedar slogan, tapi tindakan. Perbedaan-perbedaan yang ada, termasuk perbedaan dalam pilihan politik dapat disikapi dengan dewasa.
Untuk menghadapi realitas yang semakin kompleks, kader Pemuda Muhammadiyah harus merawat energi kebersamaan. Tanpa energi kebersamaan, sulit bagi kader Pemuda Muhammadiyah menjadi “negarawan” karena syarat menjadi negarawan adalah kematangannya dalam menyikapi perbedaan tanpa didominasi oleh sentimen-sentimen yang ada, terlebih sentimen golongan dan latar belakang politik.
Dalam pandangan penulis, energi kebersamaan harus terus dirawat. Apa yang positif dibangun selama ini harus dijaga. Apa yang dirasa perlu dijahit maka tidak ada kata terlambat untuk kembali menjahitnya dengan rapih dan indah. Energi kebersamaan ini memerlukan pula kesadaran bersama sehingga agenda-agenda keumatan dan kebangsaan kader Pemuda Muhammadiyah ke depan dapat pula diwujudkan secara bersama.
Energi Kemandirian Ekonomi
Kesadaran untuk membangun kemandirian ekonomi bagi kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air seringkali muncul dalam setiap obrolan warung kopi hingga diskusi dalam seminar-seminar yang lebih serius. Keinginan untuk membangun kemandirian ekonomi bagi kader tersebut pada kenyataannya bukanlah hal yang mudah. Setidaknya hingga saat ini upaya-upaya yang telah dilakukan belum menampakkan hasilnya yang signifikan.
Dalam pandangan penulis, untuk membangun kemandirian ekonomi kader harus berangkat dari by design yang diiringi dengan keseriusan untuk mewujudkannya bukan by accident. Upaya-upaya organisatoris dapat dilakukan.
Misalnya membukakan akses terhadap bantuan permodalan, peningkatan SDM dengan melakukan pelatihan atau studi banding ke usaha-usaha yang lebih sukses, mengkonsolidasikan praktisi pengusaha, kolaborasi usaha, pembinaan dan pendampingan UMKM yang dimiliki kader-kader serta upaya-upaya lain yang bisa mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi kader.
Dalam membangun kemandirian ekonomi, kader Pemuda Muhammadiyah harus menguatkan energi berwirausaha karena berwirausaha merupakan karakter Muhammadiyah sebagaimana yang diwariskan Kiai Dahlan. Jika hal ini bisa dibangun, maka dengan sendirinya akan melahirkan energi kemandirian sehingga kader Pemuda Muhammadiyah dapat menghindarkan diri dari sikap-sikap pragmatisme.
Energi Akademik
Tradisi akademik di lingkungan kader Pemuda Muhammadiyah harus terus dijaga dan dikuatkan. Salah satu warisan tradisi akademik yang perlu terus dikuatkan tersebut adalah mendorong lebih banyak lagi kader Pemuda Muhammadiyah untuk menempuh studi magister dan doktor.
Untuk menghadapi realitas yang semakin kompleks, kader Pemuda Muhammadiyah harus merawat energi kebersamaan. Tanpa energi kebersamaan, sulit bagi kader Pemuda Muhammadiyah menjadi “negarawan” karena syarat menjadi negarawan adalah kematangannya dalam menyikapi perbedaan tanpa didominasi oleh sentimen-sentimen yang ada, terlebih sentimen golongan dan latar belakang politik.
Dalam pandangan penulis, energi kebersamaan harus terus dirawat. Apa yang positif dibangun selama ini harus dijaga. Apa yang dirasa perlu dijahit maka tidak ada kata terlambat untuk kembali menjahitnya dengan rapih dan indah. Energi kebersamaan ini memerlukan pula kesadaran bersama sehingga agenda-agenda keumatan dan kebangsaan kader Pemuda Muhammadiyah ke depan dapat pula diwujudkan secara bersama.
Energi Kemandirian Ekonomi
Kesadaran untuk membangun kemandirian ekonomi bagi kader Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air seringkali muncul dalam setiap obrolan warung kopi hingga diskusi dalam seminar-seminar yang lebih serius. Keinginan untuk membangun kemandirian ekonomi bagi kader tersebut pada kenyataannya bukanlah hal yang mudah. Setidaknya hingga saat ini upaya-upaya yang telah dilakukan belum menampakkan hasilnya yang signifikan.
Dalam pandangan penulis, untuk membangun kemandirian ekonomi kader harus berangkat dari by design yang diiringi dengan keseriusan untuk mewujudkannya bukan by accident. Upaya-upaya organisatoris dapat dilakukan.
Misalnya membukakan akses terhadap bantuan permodalan, peningkatan SDM dengan melakukan pelatihan atau studi banding ke usaha-usaha yang lebih sukses, mengkonsolidasikan praktisi pengusaha, kolaborasi usaha, pembinaan dan pendampingan UMKM yang dimiliki kader-kader serta upaya-upaya lain yang bisa mendorong terwujudnya kemandirian ekonomi kader.
Dalam membangun kemandirian ekonomi, kader Pemuda Muhammadiyah harus menguatkan energi berwirausaha karena berwirausaha merupakan karakter Muhammadiyah sebagaimana yang diwariskan Kiai Dahlan. Jika hal ini bisa dibangun, maka dengan sendirinya akan melahirkan energi kemandirian sehingga kader Pemuda Muhammadiyah dapat menghindarkan diri dari sikap-sikap pragmatisme.
Energi Akademik
Tradisi akademik di lingkungan kader Pemuda Muhammadiyah harus terus dijaga dan dikuatkan. Salah satu warisan tradisi akademik yang perlu terus dikuatkan tersebut adalah mendorong lebih banyak lagi kader Pemuda Muhammadiyah untuk menempuh studi magister dan doktor.
Lihat Juga :
tulis komentar anda