Puluhan Pemuda Antusias Ikuti Diskusi Cita-cita vs Realita Anak Muda di Partai Politik
Sabtu, 28 Januari 2023 - 15:06 WIB
JAKARTA - Generasi muda diprediksi akan menjadi mayoritas pemegang hak suara pada Pemilu 2024. Menyikapi hal itu, sejumlah politikus muda menggelar diskusi bertajuk “Cita-cita vs Realita Anak Muda di Partai Politik” yang digelar pada Jumat, 27 Januari 2023.
Diskusi tersebut sebagai upaya memberikan pemahaman kepada politikus hingga pemilih pemula agar tidak terjerumus dalam polarisasi. Sebab, polarisasi kerap terjadi saat gelaran kontestasi elektoral lima tahunan tersebut.
"Jadi kita juga sepakat untuk menghindari adanya politik pecah belah bahwa kita harus membawa ke tengah, karena pengalaman kita sebelum-sebelumnya di tahun politik itu ada polarisasi," kata Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Michael Victor Sianipar, Sabtu (28/1/2023).
Dalam diskusi tersebut, tampak antusiasme peserta sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari kehadiran anak muda dengan berbagai macam latar belakang dalam acara tersebut. "Banyak dari kita di sini bahkan pemilih pemula atau mungkin baru pertama kali masuk ke partai politik atau pertama kali maju (caleg)," ujarnya.
Sebelumnya, Michael menyatakan pemuda akan mendominasi pemegang hak suara pada Pemilu 2024. Untuk itu, sebagai tingkat usia yang mendominasi hak suara, pemuda juga harus benar-benar punya andil dalam perpolitikan Tanah Air. "Kita berharap pemuda benar-benar punya suara dan punya peran, bahwa kali ini pemuda jangan hanya sekadar penonton," kata Michael.
Berdasarkan gelaran kontestasi elektoral sebelumnya polarisasi sangat kental terjadi di lapisan masyarakat. Untuk itu, sebagai pemuda yang mempunyai wawasan yang lebih luas Michael mengimbau untuk tidak hanyut dalam arus polarisasi tersebut.
"Kita punya komitmen bersama untuk menjaga persatuan bahwa pemuda tidak boleh dikotak-kotakkan dan kita harus bicara regenerasi kepemimpinan masa depan. Tapi kita sebagai pemuda kita seharusnya tidak ikut dikotak-kotakkan, biarlah generasi tua di atas kita yang sudah terbiasa dengan pengotakkan jangan sampai itu memengaruhi kita juga," ucapnya.
Diskusi tersebut sebagai upaya memberikan pemahaman kepada politikus hingga pemilih pemula agar tidak terjerumus dalam polarisasi. Sebab, polarisasi kerap terjadi saat gelaran kontestasi elektoral lima tahunan tersebut.
"Jadi kita juga sepakat untuk menghindari adanya politik pecah belah bahwa kita harus membawa ke tengah, karena pengalaman kita sebelum-sebelumnya di tahun politik itu ada polarisasi," kata Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Michael Victor Sianipar, Sabtu (28/1/2023).
Baca Juga
Dalam diskusi tersebut, tampak antusiasme peserta sangat tinggi. Hal itu dapat dilihat dari kehadiran anak muda dengan berbagai macam latar belakang dalam acara tersebut. "Banyak dari kita di sini bahkan pemilih pemula atau mungkin baru pertama kali masuk ke partai politik atau pertama kali maju (caleg)," ujarnya.
Sebelumnya, Michael menyatakan pemuda akan mendominasi pemegang hak suara pada Pemilu 2024. Untuk itu, sebagai tingkat usia yang mendominasi hak suara, pemuda juga harus benar-benar punya andil dalam perpolitikan Tanah Air. "Kita berharap pemuda benar-benar punya suara dan punya peran, bahwa kali ini pemuda jangan hanya sekadar penonton," kata Michael.
Berdasarkan gelaran kontestasi elektoral sebelumnya polarisasi sangat kental terjadi di lapisan masyarakat. Untuk itu, sebagai pemuda yang mempunyai wawasan yang lebih luas Michael mengimbau untuk tidak hanyut dalam arus polarisasi tersebut.
"Kita punya komitmen bersama untuk menjaga persatuan bahwa pemuda tidak boleh dikotak-kotakkan dan kita harus bicara regenerasi kepemimpinan masa depan. Tapi kita sebagai pemuda kita seharusnya tidak ikut dikotak-kotakkan, biarlah generasi tua di atas kita yang sudah terbiasa dengan pengotakkan jangan sampai itu memengaruhi kita juga," ucapnya.
(cip)
tulis komentar anda