Selamatkan Rakyat yang Tenggelam
A
A
A
“Enak zamanku to?” begitulah pertanyaan yang beberapa kali muncul pada foto-foto mantan Presiden Soeharto yang terpampang mengisi media sosial.
Dibandingkan dengan pemerintahan terdahulu, mungkin memang benar terdapat banyak perbedaan. Keadaan terkini saja yang sedang banyak dibahas adalah kenaikan BBM yang mengalami naik turun serta rupiah yang semakin melemah, dan mungkin yang juga tak terlalu dipedulikan oleh masyarakat kita sehingga seperti muncul, lalu tenggelam begitu saja, adalah kasus perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Belum lagi keadaan pemerintahan saat ini yang menuai banyak konflik. Dari adanya perseteruan antara polisi dan KPK yang bahkan dianggap hanya sebagai pengalihan isu dari perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia yang berlanjut dengan karut-marutnya pemerintahan yang diwarnai dengan isu-isu korupsi yang banyak terjadi di kalangan elite pemerintahan.
Dari semua keadaan yang telah dipaparkan di atas, yang sebenarnya penting untuk disoroti juga ialah nasib rakyat yang tampak tenggelam di tengah kisruh politik yang terjadi di negeri ini. BBM yang mengalami kenaikan beberapa bulan yang lalu, sempat menuai protes karena dianggap janggal disebabkan harga minyak dunia tengah mengalami penurunan sementara minyak dalam negeri mengalami kenaikan harga.
Tapi di sisi lain, hal tersebut menuai dukungan dari beberapa pihak dengan alasan akan adanya pengalihan dana subsidi BBM untuk berbagai hal yang lebih bermanfaat, seperti pembangunan dan pendidikan. Meski dengan alasan tersebut, rakyat tetap merasa ketar-ketir karena dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM seperti harga bahan pokok yang juga ikut mengalami kenaikan, tapi toh siapa yang peduli?
Harga BBM tetap mengalami kenaikan, lalu tak berselang beberapa lama kemudian harga BBM mengalami penurunan dan beberapa hari yang lalu mengalami kenaikan kembali. Lucu, ini seperti sebuah permainan yang dengan gampangnya dimainkan tanpa memperhatikan nasib rakyat yang tak paham apa-apa, hanya bisa menerima dampak dari semua itu.
Belum lagi permasalahan rupiah yang melemah, bahkan sampai menembus ke angka Rp13.000. Permasalahan-permasalahan yang berpengaruh kepada nasib rakyat saat ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah kita di mana pun kedudukannya, bukannya malah dimanfaatkan di tengah kisruh politik pemerintahan untuk saling menjatuhkan.
Ataukah semua kisruh politik ini adalah rekayasa untuk menghingar-bingarkan panggung pemberitaan, sehingga rakyat kemudian dibuat lupa bahwa sebenarnya perut mereka sedang lapar? Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Siti Syahidati Fauzana
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Anggota KSM Eka Prasetya UIUniversitas Indonesia
Dibandingkan dengan pemerintahan terdahulu, mungkin memang benar terdapat banyak perbedaan. Keadaan terkini saja yang sedang banyak dibahas adalah kenaikan BBM yang mengalami naik turun serta rupiah yang semakin melemah, dan mungkin yang juga tak terlalu dipedulikan oleh masyarakat kita sehingga seperti muncul, lalu tenggelam begitu saja, adalah kasus perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.
Belum lagi keadaan pemerintahan saat ini yang menuai banyak konflik. Dari adanya perseteruan antara polisi dan KPK yang bahkan dianggap hanya sebagai pengalihan isu dari perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia yang berlanjut dengan karut-marutnya pemerintahan yang diwarnai dengan isu-isu korupsi yang banyak terjadi di kalangan elite pemerintahan.
Dari semua keadaan yang telah dipaparkan di atas, yang sebenarnya penting untuk disoroti juga ialah nasib rakyat yang tampak tenggelam di tengah kisruh politik yang terjadi di negeri ini. BBM yang mengalami kenaikan beberapa bulan yang lalu, sempat menuai protes karena dianggap janggal disebabkan harga minyak dunia tengah mengalami penurunan sementara minyak dalam negeri mengalami kenaikan harga.
Tapi di sisi lain, hal tersebut menuai dukungan dari beberapa pihak dengan alasan akan adanya pengalihan dana subsidi BBM untuk berbagai hal yang lebih bermanfaat, seperti pembangunan dan pendidikan. Meski dengan alasan tersebut, rakyat tetap merasa ketar-ketir karena dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM seperti harga bahan pokok yang juga ikut mengalami kenaikan, tapi toh siapa yang peduli?
Harga BBM tetap mengalami kenaikan, lalu tak berselang beberapa lama kemudian harga BBM mengalami penurunan dan beberapa hari yang lalu mengalami kenaikan kembali. Lucu, ini seperti sebuah permainan yang dengan gampangnya dimainkan tanpa memperhatikan nasib rakyat yang tak paham apa-apa, hanya bisa menerima dampak dari semua itu.
Belum lagi permasalahan rupiah yang melemah, bahkan sampai menembus ke angka Rp13.000. Permasalahan-permasalahan yang berpengaruh kepada nasib rakyat saat ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah kita di mana pun kedudukannya, bukannya malah dimanfaatkan di tengah kisruh politik pemerintahan untuk saling menjatuhkan.
Ataukah semua kisruh politik ini adalah rekayasa untuk menghingar-bingarkan panggung pemberitaan, sehingga rakyat kemudian dibuat lupa bahwa sebenarnya perut mereka sedang lapar? Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui.
Siti Syahidati Fauzana
Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Anggota KSM Eka Prasetya UIUniversitas Indonesia
(ftr)