Menhan Belum Dengar Selandia Baru Sadap Indonesia

Kamis, 05 Maret 2015 - 15:08 WIB
Menhan Belum Dengar...
Menhan Belum Dengar Selandia Baru Sadap Indonesia
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku belum mendengar kabar mengenai bocoran dokumen rahasia Snowden yang menyebut, Negara Selandia Baru ikut menyadap saluran telekomunikasi Indonesia.

Biro Keamanan dan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) dikabarkan bekerja sama dengan mata-mata elektronik Australia (ASD) pada 2009, menyadap percakapan telepon, email dan metadata publik Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel.

"Belum dengar," ujar Ryamizard Ryacudu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Menurut Ryamizard, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mendengar kabar demikian. "Belum, Kepala BIN (Marciano Norman) juga belum ngomong," ungkapnya.

Selain Indonesia, ASD dan GCSB juga melakuan spionase elektronik terhadap negara-negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Masih menurut dokumen Snowden, Selandia Baru dan Australia menyadap satelit komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut. Mereka berbagi data penyadapan itu bersama jaringan “Five Eyes” atau jaringan spionase “Lima Mata”.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, John Key, menolak berkomentar soal bocoran dokumen rahasia Snowden yang menyebut Selandia Baru ikut menyadap saluran telekomunikasi Indonesia.

Biro Keamanan dan Komunikasi Selandia Baru (GCSB) bekerja sama dengan mata-mata elektronik Australia (ASD) pada 2009 menyadap percakapan telepon, email dan metadata publik Indonesia melalui jaringan telepon selular terbesar, Telkomsel. (Baca: Snowden: Australia Sadap Indonesia Melalui Telkomsel)

Sama seperti PM John Key, pihak GCSB juga menolak berkomentar. Selain Indonesia, ASD dan GCSB juga melakuan spionase elektronik terhadap negara-negara kecil di kawasan Pasifik seperti Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Nauru, Samoa, Vanuatu, Kiribati, Kaledonia Baru, Tonga, dan Polinesia.

Masih menurut dokumen Snowden, Selandia Baru dan Australia menyadap satelit komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut. Mereka berbagi data penyadapan itu bersama jaringan “Five Eyes” atau jaringan spionase “Lima Mata”. (Baca juga: Sadapan Australia terhadap Indonesia Disetor ke AS)

Telkomsel jadi target ASD, menurut Snowden, karena jaringan telepon selular Indonesia itu melayani lebih dari 122 juta pelanggan. ”Mereka sudah mengincar beberapa sasaran yang dipilih dari negara-negara Pasifik Selatan dan target lain,” kata penulis investigasi di Radio Selandia Baru, Nicky Hager, mengacu pada bocoran dokumen Snowden yang diterbitkan di Selandia Baru.

”Mereka menyadap setiap panggilan telepon, email, dan mereka langsung pergi ke database, yaitu database NSA Amerika Serikat,” lanjut Hager seperti dilansir Reuters.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0975 seconds (0.1#10.140)