Sebenar-benarnya Pendidikan
A
A
A
Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagianbagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14).
Menurut Ki Hajar Dewantara, “mendidik” dalam arti sesungguhnya adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia, pengangkatan manusia ke taraf insani. Di dalamnya terdapat pembelajaran. Pembelajaran merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik kepada manusia untuk dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan.
Mendidik selalu berada dalam konteks mendidik rakyat yang artinya adalah mendidik anak. Keadaan diri kita yang sekarang merupakan hasil pendidikan zaman dahulu. Apabila pada zaman dahulu orang tua mendidik kita dengan baik, mendidik karakter kita sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai moral, sudah tentu saat ini kita sedang menikmati dan memetik hasilnya.
Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, kita juga yang saat ini sedang menanggung akibatnya. Sebab itu, keberadaan pendidikan menjadi hal yang sangat krusial bagi suatu negara karena pendidikan dapat dikatakan sebagai cerminan dari keadaan atau kondisi sosial masyarakat di suatu negara. Baik atau buruknya, maju atau mundurnya suatu negara dapat dilihat dan dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai suatu kebutuhan seperti kebutuhan lain. Paradigma pendidikan sejatinya dibangun dan diarahkan kepada terbentuknya masyarakat madani yaitu masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pendidikan merupakan suatu proses yang terus menerus, tidak terhenti. Perguruan tinggi sebagai center of excellence, mempunyai peranan besar dalam mewujudkan citacita luhur bangsa ini melalui penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Dengan tertatanya sistem pendidikan nasional, pendidikan tinggi sebagai ujung tombak institusi pendidikan di Indonesia diharapkan dapat membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semua dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Muhamad Pudjianto
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Indonesia
Menurut Ki Hajar Dewantara, “mendidik” dalam arti sesungguhnya adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia, pengangkatan manusia ke taraf insani. Di dalamnya terdapat pembelajaran. Pembelajaran merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik kepada manusia untuk dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan.
Mendidik selalu berada dalam konteks mendidik rakyat yang artinya adalah mendidik anak. Keadaan diri kita yang sekarang merupakan hasil pendidikan zaman dahulu. Apabila pada zaman dahulu orang tua mendidik kita dengan baik, mendidik karakter kita sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai moral, sudah tentu saat ini kita sedang menikmati dan memetik hasilnya.
Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, kita juga yang saat ini sedang menanggung akibatnya. Sebab itu, keberadaan pendidikan menjadi hal yang sangat krusial bagi suatu negara karena pendidikan dapat dikatakan sebagai cerminan dari keadaan atau kondisi sosial masyarakat di suatu negara. Baik atau buruknya, maju atau mundurnya suatu negara dapat dilihat dan dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang sebagai suatu kebutuhan seperti kebutuhan lain. Paradigma pendidikan sejatinya dibangun dan diarahkan kepada terbentuknya masyarakat madani yaitu masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Pendidikan merupakan suatu proses yang terus menerus, tidak terhenti. Perguruan tinggi sebagai center of excellence, mempunyai peranan besar dalam mewujudkan citacita luhur bangsa ini melalui penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Dengan tertatanya sistem pendidikan nasional, pendidikan tinggi sebagai ujung tombak institusi pendidikan di Indonesia diharapkan dapat membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semua dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
Muhamad Pudjianto
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Indonesia
(ftr)