Menulis, Berbagi, dan Mengajar

Minggu, 26 Oktober 2014 - 17:04 WIB
Menulis, Berbagi, dan...
Menulis, Berbagi, dan Mengajar
A A A
Writerpreneur, begitu kiranya istilah yang cocok disematkan kepada Dian Nafi. Berkarya melalui tulisan tak hanya menjadikan ibu dua anak ini sebagai penulis tapi juga entrepreneur. Dia menginvestasikan sebagian penghasilan dari menulis untuk usaha penerbitan dan properti. Dian menyadari bahwa di Indonesia, penulis belum bisa hanya mengandalkan royalti."Jadi memang harus sambil berjualan buku onlinedan terkadang menerbitkan karya orang lain jika menemukan naskah yang sesuai," ujar perempuan kelahiran Demak, 1 Juni ini.

Dian mendirikan Hasfa Publishing pada 25 Oktober 2010 dengan visi dan misi menerbitkan kebaruan. Nama Hasfa merupakan gabungan nama kedua buah hatinya, Hasan dan Fatimah. Pada akhir 2009 dia menyelesaikan novel debutnya berjudul Mayasmara. Dian berniat mengirimkan Mayasmara untuk Ubud Writers and Readers Festival (UWRF). Namun, jika naskahnya dikirim ke penerbitan besar, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkan jawaban sementara batas registrasi UWRF semakin dekat. "Akhirnya, saya memberanikan diri untuk menerbitkan sendiri. Dilanjutkan dengan penerbitan buku antologi puisi Tiga Biru Segiyang kami dedikasikan bagi korban bencana Wasior, Mentawai dan Merapi," tutur perempuan yang hobi traveling ini.

Buku antologi puisi ini merupakan kumpulan 33 puisi pilihan dari dalam dan luar negeri. Selanjutnya, Hasfa Publishing pun menerbitkan bukubuku lain. Hingga kini, Hasfa Publishing telah menerbitkan sekitar 120 buku. Untuk mendekatkan Hasfa Publishing kepada para pembacanya, dibentuklah komunitas pembaca Hasfa bernama Hasfriend. Komunitas ini sekaligus sebagai medium untuk berbagi info buku-buku baru terbitan Hasfa.

Selain disibukkan dengan urusan tulis-menulis, Dian juga sering diundang untuk menjadi pembicara seminar dan pelatihan di sekolah, komunitas, dan kampus luar kota. Latar belakang sang ayah dan tantenya sebagai pengajar mendorong passion Dian di luar menulis, yaitu sharing dan mengajar. Tak sampai di situ, Dian juga membuka rumah baca yang memiliki pula kelas menulis. "Kelas menulis ini dibuka untuk menyalurkan hasrat saya sharingdengan orang-orang di sekitar," katanya.

Dian membuka rumah baca karena telah merasakan sendiri besarnya manfaat membaca. Terlebih, dia memiliki koleksi buku cukup banyak. Dian ingin agar masyarakat di sekitarnya juga bisa menikmati koleksi bukunya dan merasakan manfaat dari membaca.

Ema malini
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0921 seconds (0.1#10.140)