Pemimpin Berdikari

Sabtu, 25 Oktober 2014 - 19:39 WIB
Pemimpin Berdikari
Pemimpin Berdikari
A A A
MAIRINA MIAWATI
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Aktivis Aliansi Penulis Idealis.
IAIN Walisongo Semarang

20 Oktober 2014, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dilantik secara resmi menjadi presiden dan wakil presiden. Usai sudah momentum yang ditunggutunggu. Kini saatnya Jokowi- JK menetapkan serta melantik kabinet yang akan mengawalnya lima tahun ke depan mewujudkan Indonesia hebat.

Tentunya ini bukan hal mudah karena Jokowi harus cerdik dalam menyusun kabinet. Setidaknya orang-orang yang memiliki loyalitas, kreativitas, integritas, dan intelektualitas dapat menduduki kursi panas di pemerintahan. Penyusunan kabinet bukan atas dasar hubungan dan kepentingan pribadi, tetapi karena kemampuan dan kemauan.

Jokowi harus segera merealisasikan visi dan misi yang telah dipaparkan ketika kampanye. Pemerintahan baru akan menyongsong Indonesia hebat dengan tetap mengibarkan berdera merah putih sebagai tanda kemenangan. Jika dahulu para pahlawan mengibarkan bendera karena mereka berhasil mengalahkan sekutu atau merdeka, saat ini merah putih berkibar menyambut pemimpin berdikari untuk negeri tercinta.

Pemimpin berdikari mampu berdiri tegak mewujudkan kebenaran yang utuh. Tidak menggantungkan diri terhadap bangsa lain. Adapun kerja sama dengan bangsa lain tetap dilakukan, tetapi tetap memperhatikan aturan main. Jokowi harus benar-benar teliti. Sebab ada kemungkinan Indonesia akan mendapat serangan fajar secara tiba-tiba. Kemampuan spiritual, intelektual, integritas, dan emosional harus dimiliki setiap pemimpin. Tujuannya agar Indonesia tetap bertahan tanpa menggantungkan nasib terhadap bangsa lain.

Tugas besar Jokowi saat ini adalah memperbaiki karakter masyarakat yang berdikari. Memang pada dasarnya memerlukan persiapan matang untuk mewujudkan hal tersebut. Tidak dapat dimungkiri, pembentukan masyarakat berdikari erat kaitannya dengan visi-misi perekonomian yang diusung Jokowi-JK. Memperbaiki perekonomian bangsa merupakan salah satunya. Jika perekonomian masyarakat sudah stabil, secara otomatis akan membentuk masyarakat berdikari.

Maka dari itu, Presiden Jokowi perlu mencipatakan lapangan kerja baru di seluruh sudut kota dan desa sebagai penopang perekonomian bangsa Indonesia agar menjadi bangsa berdikari. Semoga Jokowi-JK mampu mengemban amanat yang telah diberikan bangsa Indonesia. Wallahu aWallahu alam bi-al-shawab.

SABTU 25 OKTOBER 2014
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6393 seconds (0.1#10.140)