Sikap Polos Ceu Popong Pimpin Paripurna DPR
A
A
A
JAKARTA - Nama Popong Otje Djundjunan atau yang dikenal Ceu Popong mendadak ramai jadi topik pembicaraan di media sosial.
Gayanya yang tegas dan bisa mencairkan suasana saat rapat paripurna DPR membahas pemilihan paket calon pimpinan DPR mampu mendapatkan perhatian di kalangan media sosial. Bahkan, nama Ceu Popong sempat menjadi trending topic di Twitter dengan hashtag #saveceupopong.
Kisah cerita Ceu Popong dimulai ketika dirinya menjadi pimpinan sementara Sidang Paripurna DPR bersama Ade Rezki dan sempat diwarnai aksi kericuhan para anggota dewan yang terhormat.
Dalam sidang paripurna itu para anggota dewan memaksa agar diberikan kesempatan interupsi oleh Ceu Popong. Dirinya juga diminta menutup terlebih dahulu rapat konsultasi yang digelar sebelum paripurna.
Namun, aksi para anggota dewan ini tidak digubris Ceu Popong, karena rapat konsultasi sudah ditutup. Dia juga meminta agar interupsi wakil rakyat tersebut menunggu selesai agenda pembacaan susunan keanggotaan fraksi di DPR.
Ceu Popong pun terus dihujani interupsi hingga akhirnya sidang ricuh dan wanita asal Bandung ini dievakusi petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR.
Pada saat kericuhan terjadi, Ceu Popong sempat sibuk mencari palu sidangnya yang biasa digunakan untuk membuka, menutup dan menskors jalannya persidangan. Padahal saat itu, Ceu Popong selaku pimpinan sidang sementara bermaksud menskors jalannya sidang, karena situasi semakin tidak kondusif.
"Paluna eweuh (palunya tidak ada)," ucap Ceu Popong dengan polosnya di ruang Sidang Paripurna DPR, Kamis, 2 Oktober 2014 dini hari.
Sikap polos Ceu Popong inilah yang menjadi topik pembicaraan dan simpati dari kalangan media sosial hingga akhirnya menjadi trending topic di Twitter.
Ceu Popong sendiri ditunjuk sebagai pimpinan sidang sementara karena dirinya merupakan anggota DPR terpilih dengan usia tertua untuk periode 2014-2019.
Dia merupakan wanita asal Bandung kelahiran 30 Desember 1938 atau berusia 76 tahun saat dilantik menjadi anggota dewan periode ini. Wanita yang kental dengan logat Sunda ini merupakan politikus Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I.
Ceu Popong juga menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan duduk menjadi anggota Komisi X yang membidangi masalah pendidikan dan olahraga. Meskipun usianya tak lagi muda, sosok Ceu Popong dikenal vokal dan lantang dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
Ceu Popong merupakan lulusan dari UPI Bandung. Ia juga pernah menjadi seorang guru Bahasa Inggris sebelum akhirnya menjadi politikus Partai Golkar sejak 1987.
Gayanya yang tegas dan bisa mencairkan suasana saat rapat paripurna DPR membahas pemilihan paket calon pimpinan DPR mampu mendapatkan perhatian di kalangan media sosial. Bahkan, nama Ceu Popong sempat menjadi trending topic di Twitter dengan hashtag #saveceupopong.
Kisah cerita Ceu Popong dimulai ketika dirinya menjadi pimpinan sementara Sidang Paripurna DPR bersama Ade Rezki dan sempat diwarnai aksi kericuhan para anggota dewan yang terhormat.
Dalam sidang paripurna itu para anggota dewan memaksa agar diberikan kesempatan interupsi oleh Ceu Popong. Dirinya juga diminta menutup terlebih dahulu rapat konsultasi yang digelar sebelum paripurna.
Namun, aksi para anggota dewan ini tidak digubris Ceu Popong, karena rapat konsultasi sudah ditutup. Dia juga meminta agar interupsi wakil rakyat tersebut menunggu selesai agenda pembacaan susunan keanggotaan fraksi di DPR.
Ceu Popong pun terus dihujani interupsi hingga akhirnya sidang ricuh dan wanita asal Bandung ini dievakusi petugas pengamanan dalam (Pamdal) DPR.
Pada saat kericuhan terjadi, Ceu Popong sempat sibuk mencari palu sidangnya yang biasa digunakan untuk membuka, menutup dan menskors jalannya persidangan. Padahal saat itu, Ceu Popong selaku pimpinan sidang sementara bermaksud menskors jalannya sidang, karena situasi semakin tidak kondusif.
"Paluna eweuh (palunya tidak ada)," ucap Ceu Popong dengan polosnya di ruang Sidang Paripurna DPR, Kamis, 2 Oktober 2014 dini hari.
Sikap polos Ceu Popong inilah yang menjadi topik pembicaraan dan simpati dari kalangan media sosial hingga akhirnya menjadi trending topic di Twitter.
Ceu Popong sendiri ditunjuk sebagai pimpinan sidang sementara karena dirinya merupakan anggota DPR terpilih dengan usia tertua untuk periode 2014-2019.
Dia merupakan wanita asal Bandung kelahiran 30 Desember 1938 atau berusia 76 tahun saat dilantik menjadi anggota dewan periode ini. Wanita yang kental dengan logat Sunda ini merupakan politikus Partai Golkar dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I.
Ceu Popong juga menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dan duduk menjadi anggota Komisi X yang membidangi masalah pendidikan dan olahraga. Meskipun usianya tak lagi muda, sosok Ceu Popong dikenal vokal dan lantang dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
Ceu Popong merupakan lulusan dari UPI Bandung. Ia juga pernah menjadi seorang guru Bahasa Inggris sebelum akhirnya menjadi politikus Partai Golkar sejak 1987.
(kur)