SBY Bakal Bertemu Sekjen PBB dan Sekjen OKI di Bali
A
A
A
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengunjungi Denpasar, Bali, pada Rabu 27 Agustus 2014 hingga Jumat 29 Agustus 2014. Di Bali, SBY akan memberikan pidato kunci di The Sixth Global Forum of the United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC).
Penyelenggaraan UNAOC pada tahun ini mengambil tema "Unity in Diversity: Celebrating Diversity for Common and Shared Values".
"Sebagaimana dimaklumi, Republik Indonesia telah aktif menghadiri Global Forum, sejak forum tersebut diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2007 di Vienna, Austria," kata Staf khusus Presiden SBY bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan persnya, Selasa (26/8/2014).
Lebih lanjut, dia mengatakan, UNAOC sendiri ditujukan untuk mendorong terciptanya "harmony among civilizations". Utamanya dengan menjembatani jurang antara peradaban, termasuk antara Islam dan Barat.
"Serta untuk membangun kemauan politik dan memobilisasi kemauan bersama untuk menghadapi prasangka, salah persepsi, dan ekstrimisme dalam masyarakat," tuturnya.
Dia menuturkan, The Sixth Global Forum of the United Nations Alliance of Civilizations rencananya akan dihadiri oleh dua Special Envoys, 20 pejabat setingkat menteri dan pejabat tinggi serta perwakilan dari organisasi-organisasi dan media.
Di sela-sela rangkaian acara, lanjut dia, Presiden SBY juga akan melakukan sejumlah pertemuan, antara lain dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani dan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova.
"Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan forum UNAOC yang pertama di kawasan Asia Pasifik, dapat dimaknai sebagai apresiasi masyarakat internasional terhadap keberhasilan Indonesia menjadi model terdapatnya hubungan yang harmonis antara beragam etnis, ras, dan budaya," ucapnya.
Dia menambahkan, di tengah dunia internasional yang masih terus dinodai oleh konflik yang mengatasnamakan keunggulan peradaban tertentu, forum UNAOC mengingatkan kembali arti penting dari kesinambungan upaya membangun saling pengertian antar peradaban.
Penyelenggaraan UNAOC pada tahun ini mengambil tema "Unity in Diversity: Celebrating Diversity for Common and Shared Values".
"Sebagaimana dimaklumi, Republik Indonesia telah aktif menghadiri Global Forum, sejak forum tersebut diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2007 di Vienna, Austria," kata Staf khusus Presiden SBY bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan persnya, Selasa (26/8/2014).
Lebih lanjut, dia mengatakan, UNAOC sendiri ditujukan untuk mendorong terciptanya "harmony among civilizations". Utamanya dengan menjembatani jurang antara peradaban, termasuk antara Islam dan Barat.
"Serta untuk membangun kemauan politik dan memobilisasi kemauan bersama untuk menghadapi prasangka, salah persepsi, dan ekstrimisme dalam masyarakat," tuturnya.
Dia menuturkan, The Sixth Global Forum of the United Nations Alliance of Civilizations rencananya akan dihadiri oleh dua Special Envoys, 20 pejabat setingkat menteri dan pejabat tinggi serta perwakilan dari organisasi-organisasi dan media.
Di sela-sela rangkaian acara, lanjut dia, Presiden SBY juga akan melakukan sejumlah pertemuan, antara lain dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani dan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova.
"Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pelaksanaan forum UNAOC yang pertama di kawasan Asia Pasifik, dapat dimaknai sebagai apresiasi masyarakat internasional terhadap keberhasilan Indonesia menjadi model terdapatnya hubungan yang harmonis antara beragam etnis, ras, dan budaya," ucapnya.
Dia menambahkan, di tengah dunia internasional yang masih terus dinodai oleh konflik yang mengatasnamakan keunggulan peradaban tertentu, forum UNAOC mengingatkan kembali arti penting dari kesinambungan upaya membangun saling pengertian antar peradaban.
(kri)