Muktamar PKB Rumuskan Formula Antipaham Radikal
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku mendapat mandat dari para kiai dan tokoh muda pesantren untuk membahas pencegahan paham radikal dalam Muktamar PKB yang akan dibahas, mulai 30 Agustus-1 September 2014.
"Warga PKB, NU, dan kalangan pesantren jelas tidak sepakat atas gerakan radikal yang melakukan kekerasan atas nama Islam. Jadi itu menjadi perhatian khusus kami," kata Muhaimin kepada wartawan, Minggu (24/8/2014).
Menurut dia, kader PKB, NU, serta kalangan pesantren bakal serius menangkal semua paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara, dan mengancam keutuhan NKRI.
"Para kiai pesantren dan warga NU sudah bergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya kepentingan politik yang dibungkus agama itu," ujar pria yang biasa disapa Cak Imin itu.
Dia melanjutkan, PKB secara resmi menerima rekomendasi forum diskusi tokoh muda pesantren Jawa Timur untuk melakukan intervensi terhadap pemerintah.
Intervensi itu, kata dia, supaya pemerintah bersikap lebih tegas terhadap setiap jenis gerakan radikal, seperti konsep negara Islam, seruan jihad, serta pembangkangan terhadap ideologi Pancasila.
"Cara tersebut berbeda jauh dengan konsep Islam rahmatan lil alamin yang menjadi tema besar Muktamar PKB serta dalam naungan prinsip ahlussunah wal jamaah," terangnya.
Untuk itu, dia meminta para partisipan Muktamar PKB di Empire Palace, Jalan Pasar Blauran, Surabaya, lebih peka dalam menangkap pesan tersebut.
Dengan begitu, kata Cak Imin, usai muktamar pihak-pihak yang berkepentingan cepat mengaplikasikan rekomendasi menangkal deradikalisasi di NKRI.
"Warga PKB, NU, dan kalangan pesantren jelas tidak sepakat atas gerakan radikal yang melakukan kekerasan atas nama Islam. Jadi itu menjadi perhatian khusus kami," kata Muhaimin kepada wartawan, Minggu (24/8/2014).
Menurut dia, kader PKB, NU, serta kalangan pesantren bakal serius menangkal semua paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara, dan mengancam keutuhan NKRI.
"Para kiai pesantren dan warga NU sudah bergerak memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya kepentingan politik yang dibungkus agama itu," ujar pria yang biasa disapa Cak Imin itu.
Dia melanjutkan, PKB secara resmi menerima rekomendasi forum diskusi tokoh muda pesantren Jawa Timur untuk melakukan intervensi terhadap pemerintah.
Intervensi itu, kata dia, supaya pemerintah bersikap lebih tegas terhadap setiap jenis gerakan radikal, seperti konsep negara Islam, seruan jihad, serta pembangkangan terhadap ideologi Pancasila.
"Cara tersebut berbeda jauh dengan konsep Islam rahmatan lil alamin yang menjadi tema besar Muktamar PKB serta dalam naungan prinsip ahlussunah wal jamaah," terangnya.
Untuk itu, dia meminta para partisipan Muktamar PKB di Empire Palace, Jalan Pasar Blauran, Surabaya, lebih peka dalam menangkap pesan tersebut.
Dengan begitu, kata Cak Imin, usai muktamar pihak-pihak yang berkepentingan cepat mengaplikasikan rekomendasi menangkal deradikalisasi di NKRI.
(dam)