Elite Politik Diimbau Tidak Minta Jatah Menteri
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Alumni Pimpinan Kelompok Cipayung (Iluni Cipayung) mengimbau seluruh kelompok yang merasa berjasa dalam memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) untuk tidak melakukan manuver-manuver politik yang kontra produktif bagi masa depan demokrasi di Indonesia.
Mantan-mantan aktivis pemuda mahasiswa tersebut menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia gerakan 3J, Jangan Ganggu, Jangan Jumawa, Jangan Lupa.
Mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Stefanus Asat Gusma mengatakan, meski secara de facto Jokowi adalah presiden terpilih RI, seluruh elemen masyarakat, baik sipil, elite politik dan militer diminta untuk tidak mengganggu Jokowi dalam menjalankan tugas-tugas di awal kepemimpinannya.
"Jangan ganggu artinya kepada para relawan pendukung Jokowi-JK agar tidak mendikte proses perumusan arah kebijakan penentuan kabinet pemerintahan lima tahun ke depan," kata Stefanus dalam konferensi pers Iluni Cipayung di Sekretariat Iluni Cipayung, Jalan KH Abdullah Syafei Nomor 16, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2014).
Dalam kesempatan itu, Stefanus juga mengkritisi kebiasaan para elite politik pemenang pemilu yang biasanya meminta jatah jabatan dalam kabinet presiden terpilih.
"Kepada elite politik, kami juga mengimbau untuk menghentikan praktik titip-menitip menteri serta jabatan lainnya di pemerintahan," imbuh dia.
Mantan-mantan aktivis pemuda mahasiswa tersebut menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia gerakan 3J, Jangan Ganggu, Jangan Jumawa, Jangan Lupa.
Mantan Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Stefanus Asat Gusma mengatakan, meski secara de facto Jokowi adalah presiden terpilih RI, seluruh elemen masyarakat, baik sipil, elite politik dan militer diminta untuk tidak mengganggu Jokowi dalam menjalankan tugas-tugas di awal kepemimpinannya.
"Jangan ganggu artinya kepada para relawan pendukung Jokowi-JK agar tidak mendikte proses perumusan arah kebijakan penentuan kabinet pemerintahan lima tahun ke depan," kata Stefanus dalam konferensi pers Iluni Cipayung di Sekretariat Iluni Cipayung, Jalan KH Abdullah Syafei Nomor 16, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2014).
Dalam kesempatan itu, Stefanus juga mengkritisi kebiasaan para elite politik pemenang pemilu yang biasanya meminta jatah jabatan dalam kabinet presiden terpilih.
"Kepada elite politik, kami juga mengimbau untuk menghentikan praktik titip-menitip menteri serta jabatan lainnya di pemerintahan," imbuh dia.
(kri)