Korban Tragedi Kudatuli Cuma Jadi Komoditas Politik Megawati

Sabtu, 05 Juli 2014 - 19:21 WIB
Korban Tragedi Kudatuli Cuma Jadi Komoditas Politik Megawati
Korban Tragedi Kudatuli Cuma Jadi Komoditas Politik Megawati
A A A
JAKARTA - Di hari terakhir kampanye, dukungan terus mengalir untuk pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dukungan datang dari para korban tragedi berdarah Kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli).

Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) 27 Juli, Agus Siswantoro menyampaikan, pihaknya penjatuhkan pilihan mendukung Prabowo-Hatta, selain karena faktor figur Prabowo, disebabkan dengan kekecewaannya terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Setelah kami tahu kasus yang menimpa kami hanyalah dijadikan komoditas politik semata oleh elite partai kami (PDIP) sendiri termasuk yang terhormat Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Agus di Djoko Santoso Center, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2014).

"Hal ini terbukti pemimpin partai kami tidak pernah serius menuntaskan kasus ini meski pernah menjadi presiden, apalagi Jokowi, tidak akan mungkin mampu dan mau," tegasnya.

Atas beberapa fakta, Agus menuturkan para korban 27 Juli 1996 yang tergabung dalam Gerakan Pemuda 27 Juli 1996 semakin mantap mendukung pasangan Prabowo Hatta, dengan tidak mendukung pasangan nomor 2 Jokowi-JK.

Seperti diketahui, Kudatuli merupakan peristiwa Sabtu kelabu (karena memang kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu), peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.

Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung Soerjadi (Ketua Umum versi Kongres PDI di Medan) serta dibantu oleh aparat dari kepolisian dan TNI. Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat, Jakarta Pusat. Beberapa kendaraan dan gedung terbakar.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6206 seconds (0.1#10.140)