Survei IFES Masyarakat Sambut Positif Pemilu 2014
Survei IFES Masyarakat Sambut Positif Pemilu 2014
A
A
A
JAKARTA - International Foundation for Electoral System (IFES) melakukan riset dan survei terkait aktivitas Pemilu 2014. Temuan IFES menyebutkan, Pemilu 2014 mendapat respons positif secara mayoritas dari masyarakat.
Respons positif tersebut diambil atas penilaian masyarakat terhadap pemilu legislatif (pileg) yang telah dilaksanakan pada 9 April 2014 lalu sebagai pemilih.
"Secara total terdapat 82 persen masyarakat Indonesia yang menyatakan kepuasan terhadap semua proses pemungutan suara dan prosedur yang berlaku dalam pemilu legislatif," ungkap Director Aplied Research IFES, Rakesh Sharma, di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Rakesh menyampaikan, hasil temuan IFES menunjukkan sebanyak 88 persen masyarakat Indonesia menilai pemilu legislatif (pileg) sudah baik, dan 80 persen masyarakat menilai pemilu telah berlangsung secara jujur dan adil.
IFES dalam surveinya melakukan perbandingan antara Pileg 2009 dengan Pileg 2014. Hasilnya, 31 persen masyarakat Indonesia menyatakan, Pileg 2014 lebih baik dibanding Pileg 2009. Sementara, sebanyak 52 persen masyarakat menilai, level penyelenggaraan pemilu tahun 2014 dan tahun 2009 dianggap sama.
"Hanya 12 persen saja yang menyebutkan bahwa Pemilu 2014 tidak diselenggarakan dengan baik," terangnya.
Survei IFES dilaksanakan pada Juni 2014 dan bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai penghimpun data yang dilakukan pada 1-10 Juni 2014.
Dalam surveinya, IFES berhasil menghimpun basis sample sebanyak 2.009 responden yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia dengan metode tatap muka. IFES juga menyediakan tambahan responden di beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat.
IFES meyakinkan data dalam survei sudah dibobotkan sehingga bisa mewakili pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Dalam survei ini mempunyai tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,3 persen.
Meskipun IFES menyimpulkan mayoritas masyarakat merespons positif penyelenggaraan Pileg 9 April lalu. Namun, masih banyak temuan proses pemilu yang berjalan kurang efektif dan kredibel.
Respons positif tersebut diambil atas penilaian masyarakat terhadap pemilu legislatif (pileg) yang telah dilaksanakan pada 9 April 2014 lalu sebagai pemilih.
"Secara total terdapat 82 persen masyarakat Indonesia yang menyatakan kepuasan terhadap semua proses pemungutan suara dan prosedur yang berlaku dalam pemilu legislatif," ungkap Director Aplied Research IFES, Rakesh Sharma, di Hotel Morrisey, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2014).
Rakesh menyampaikan, hasil temuan IFES menunjukkan sebanyak 88 persen masyarakat Indonesia menilai pemilu legislatif (pileg) sudah baik, dan 80 persen masyarakat menilai pemilu telah berlangsung secara jujur dan adil.
IFES dalam surveinya melakukan perbandingan antara Pileg 2009 dengan Pileg 2014. Hasilnya, 31 persen masyarakat Indonesia menyatakan, Pileg 2014 lebih baik dibanding Pileg 2009. Sementara, sebanyak 52 persen masyarakat menilai, level penyelenggaraan pemilu tahun 2014 dan tahun 2009 dianggap sama.
"Hanya 12 persen saja yang menyebutkan bahwa Pemilu 2014 tidak diselenggarakan dengan baik," terangnya.
Survei IFES dilaksanakan pada Juni 2014 dan bekerja sama dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI) sebagai penghimpun data yang dilakukan pada 1-10 Juni 2014.
Dalam surveinya, IFES berhasil menghimpun basis sample sebanyak 2.009 responden yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia dengan metode tatap muka. IFES juga menyediakan tambahan responden di beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat.
IFES meyakinkan data dalam survei sudah dibobotkan sehingga bisa mewakili pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Dalam survei ini mempunyai tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,3 persen.
Meskipun IFES menyimpulkan mayoritas masyarakat merespons positif penyelenggaraan Pileg 9 April lalu. Namun, masih banyak temuan proses pemilu yang berjalan kurang efektif dan kredibel.
(kur)
Explore More