Mahapatih Tedjowulan: Jangan Pilih Capres Wayang
A
A
A
SOLO - Ketua Tim Pemenangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Kota Solo, Mahapatih Tedjowulan, meminta para mahasiswa untuk cerdas dalam menentukan pilihannya dalam Pilpres 2014 mendatang.
Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu meminta para mahasiswa untuk memilih pemimpin yang tegas dan berwibawa. Selain itu pihaknya meminta mahasiswa untuk memilih pemimpin yang memiliki niat pribadi untuk menjadi presiden, bukan memilih pemimpin yang menjadi suruhan orang lain.
Pihaknya mengatakan, jika menjadi pemimpin bukan atas kemauan sendiri maka calon pemimpin itu bagaikan wayang yang bisa diatur oleh orang yang bertindak sebagai dalang. Jika pemimpin seperti itu terpilih, maka Indonesia akan masuk dalam ambang kehancuran.
“Kalau itu dibiarkan terus menerus akan sangat berbahaya, pemimpin yang seperti itu akan menuruti apa kemauan dalangnya,” ucapnya kepada para aliansi mahasiswa Sambernyawa di Solo, Senin (23/6/2014).
Demi kebaikan Indonesia ke depan, ia meminta agar para intelektual muda untuk ikut membantu menyelamatkan bangsa dengan cara memilih presiden yang tepat dan bukan presiden yang seperti itu. Para intelektual muda itu menurutnya memiliki andil yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia lima tahun ke depan.
“Sekarang terserah kita, apakah mau memilih capres yang membahayakan negara atau capres yang tegas dan memiliki kekuatan untuk memimpin bangsa,” ucap Tedjowulan.
Sementara itu Koordinator Mahasiswa Sambernyawa Solo, Eko Pujianto mengatakan dengan kondisi itu pihaknya memberikan mandat dan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta, untuk menjadi presiden dan wakil presiden dalam periode 2014-2019 mendatang. Akan tetapi mandat itu diberikan dengan syarat.
Menurutnya, syarat yang utama adalah keduanya garus mampu memajukan Indonesia dalam segala bidang dan membuat Indonesia bersatu berdaulat dan tidak kalah dari negeri lainnya.
“Kita harus memiliki pemimpin yang tegas dan mampu memimpin Indonesia,” ucapnya.
Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu meminta para mahasiswa untuk memilih pemimpin yang tegas dan berwibawa. Selain itu pihaknya meminta mahasiswa untuk memilih pemimpin yang memiliki niat pribadi untuk menjadi presiden, bukan memilih pemimpin yang menjadi suruhan orang lain.
Pihaknya mengatakan, jika menjadi pemimpin bukan atas kemauan sendiri maka calon pemimpin itu bagaikan wayang yang bisa diatur oleh orang yang bertindak sebagai dalang. Jika pemimpin seperti itu terpilih, maka Indonesia akan masuk dalam ambang kehancuran.
“Kalau itu dibiarkan terus menerus akan sangat berbahaya, pemimpin yang seperti itu akan menuruti apa kemauan dalangnya,” ucapnya kepada para aliansi mahasiswa Sambernyawa di Solo, Senin (23/6/2014).
Demi kebaikan Indonesia ke depan, ia meminta agar para intelektual muda untuk ikut membantu menyelamatkan bangsa dengan cara memilih presiden yang tepat dan bukan presiden yang seperti itu. Para intelektual muda itu menurutnya memiliki andil yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia lima tahun ke depan.
“Sekarang terserah kita, apakah mau memilih capres yang membahayakan negara atau capres yang tegas dan memiliki kekuatan untuk memimpin bangsa,” ucap Tedjowulan.
Sementara itu Koordinator Mahasiswa Sambernyawa Solo, Eko Pujianto mengatakan dengan kondisi itu pihaknya memberikan mandat dan dukungan kepada pasangan Prabowo-Hatta, untuk menjadi presiden dan wakil presiden dalam periode 2014-2019 mendatang. Akan tetapi mandat itu diberikan dengan syarat.
Menurutnya, syarat yang utama adalah keduanya garus mampu memajukan Indonesia dalam segala bidang dan membuat Indonesia bersatu berdaulat dan tidak kalah dari negeri lainnya.
“Kita harus memiliki pemimpin yang tegas dan mampu memimpin Indonesia,” ucapnya.
(kri)