Kivlan Tantang Kubu Jokowi Ungkap Sejumlah Kasus HAM
A
A
A
JAKARTA - Anggota Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Mayjen Purn Kivlan Zein menantang kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk mengungkap berbagai kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Tanah Air.
Tantangan itu diungkapkan Kivlan pada acara dialog antar tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Rabu (18/6/2014). Acara itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Tantangan itu bermula ketika Tim Jokowi-JK, Wijayanto Samirin mengungkapkan pihaknya sudah mencatat dalam buku visi misi untuk
menuntaskan kasus HAM.
"Implementasi dan komitmen tentu kita jalankan,lalu masukan kurikulum HAM kepada mahasiswa, polisi, militer semua kita ajarkan soal HAM," kata Wijayanto.
Sementara itu Tim Prabowo-Hatta yang diwakili oleh Kivlan Zen
langsung menunjukkan foto - foto pelanggaran HAM seperti kasus Talangsari, pamswakarsa, dan Tanjung Priok.
"Mari kita selesaikan nanti bersama - sama, kasus Trisakti, Semanggi I dan II. Ini coba kalian lihat banyak korban berjatuhan, Talang Sari, pamswakarsa. Jangan ada dusta di antara kita. Jangan ada curigat. Kalau capres kami jadi presiden, mari kita bentuk panel nasional. Itu rancangan kalau calon kami jadi presiden," ungkap Kivlan yang merupakan mantan Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) itu.
Kivlan juga menegaskan pihaknya juga akan membentuk Komisi Rekonsiliasi Nasional yang sebelumnya sempat dibubarkan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2006. "Hormati agama lain, jangan ada curiga. Jangan ada dendam di antara kita. Kok MK membubarkan Komisi Rekonsiliasi Nasional. Padahal kami setuju (komisi itu) selesaikan masalah bangsa," paparnya.
Tantangan itu diungkapkan Kivlan pada acara dialog antar tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Rabu (18/6/2014). Acara itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Tantangan itu bermula ketika Tim Jokowi-JK, Wijayanto Samirin mengungkapkan pihaknya sudah mencatat dalam buku visi misi untuk
menuntaskan kasus HAM.
"Implementasi dan komitmen tentu kita jalankan,lalu masukan kurikulum HAM kepada mahasiswa, polisi, militer semua kita ajarkan soal HAM," kata Wijayanto.
Sementara itu Tim Prabowo-Hatta yang diwakili oleh Kivlan Zen
langsung menunjukkan foto - foto pelanggaran HAM seperti kasus Talangsari, pamswakarsa, dan Tanjung Priok.
"Mari kita selesaikan nanti bersama - sama, kasus Trisakti, Semanggi I dan II. Ini coba kalian lihat banyak korban berjatuhan, Talang Sari, pamswakarsa. Jangan ada dusta di antara kita. Jangan ada curigat. Kalau capres kami jadi presiden, mari kita bentuk panel nasional. Itu rancangan kalau calon kami jadi presiden," ungkap Kivlan yang merupakan mantan Kepala Staf Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) itu.
Kivlan juga menegaskan pihaknya juga akan membentuk Komisi Rekonsiliasi Nasional yang sebelumnya sempat dibubarkan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2006. "Hormati agama lain, jangan ada curiga. Jangan ada dendam di antara kita. Kok MK membubarkan Komisi Rekonsiliasi Nasional. Padahal kami setuju (komisi itu) selesaikan masalah bangsa," paparnya.
(dam)