Jokowi kok menyatakan suara Demokrat melejit
A
A
A
Sindonews.com - Pernyataan Calon Presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) terkait perolehan suara Partai Demokrat di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, terus menjadi polemik.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan, tidak seharusnya Gubernur DKI Jakarta itu, ikut mengomentari urusan partai lain, selain partainya PDIP.
"Pak Jokowi mengatakan kok Demokrat ini angkanya melejit dari 9 persen ke 10 persen," kata Ramadhan Pohan dalam diskusi bertajuk 'Pasca Real Count: Kemana Arah Parpol?' di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/2014).
Seperti diketahui, hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei, Partai Demokrat memperoleh kisaran sekira 9 persen. Sedangkan hasil rekapitulasi pileg suara nasional versi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat memperoleh 10,19 persen.
Maka dari itu, dia mengaku heran dengan maksud pernyataan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Saya tidak tahu melejit itu seperti apa, tapi Pak Jokowi pakai kata melejit," ucapnya.
Menurut Ramadhan Pohan, tak ada hal yang luar biasa pada perolehan suara Demokrat di pileg tersebut. Sebab, kata dia, anehnya Jokowi justru terima kasih dan bersyukur atas perolehan suara PDIP.
Padahal, ujar dia, suara PDIP tidak sampai target, yakni 27 persen. Tak hanya itu, yang menghitung suara PDIP dan Partai Demokrat pun sama, yakni KPU.
"Itu kan artinya dia (Jokowi) tidak konsisten, ambigu. Di sisi lain menerima, di sisi lain menolak. Ini saya pikir akibat kepanikan karena tidak dapat target suara 27 persen," pungkasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Ramadhan Pohan mengatakan, tidak seharusnya Gubernur DKI Jakarta itu, ikut mengomentari urusan partai lain, selain partainya PDIP.
"Pak Jokowi mengatakan kok Demokrat ini angkanya melejit dari 9 persen ke 10 persen," kata Ramadhan Pohan dalam diskusi bertajuk 'Pasca Real Count: Kemana Arah Parpol?' di Hotel Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/5/2014).
Seperti diketahui, hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei, Partai Demokrat memperoleh kisaran sekira 9 persen. Sedangkan hasil rekapitulasi pileg suara nasional versi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Partai Demokrat memperoleh 10,19 persen.
Maka dari itu, dia mengaku heran dengan maksud pernyataan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Saya tidak tahu melejit itu seperti apa, tapi Pak Jokowi pakai kata melejit," ucapnya.
Menurut Ramadhan Pohan, tak ada hal yang luar biasa pada perolehan suara Demokrat di pileg tersebut. Sebab, kata dia, anehnya Jokowi justru terima kasih dan bersyukur atas perolehan suara PDIP.
Padahal, ujar dia, suara PDIP tidak sampai target, yakni 27 persen. Tak hanya itu, yang menghitung suara PDIP dan Partai Demokrat pun sama, yakni KPU.
"Itu kan artinya dia (Jokowi) tidak konsisten, ambigu. Di sisi lain menerima, di sisi lain menolak. Ini saya pikir akibat kepanikan karena tidak dapat target suara 27 persen," pungkasnya.
(maf)