Dijadwalkan SBY hadiri KTT ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono beserta delegasi, akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Nay Pyi Daw, Myanmar.
Kunjungan kerja yang dilakukan pada 10 Mei hingga 12 Mei 2014 tersebut, dalam rangka menghadiri The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Summit ke-24 dan The Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Summit ke-10.
SBY dijadwalkan menghadiri sidang pleno dan retreat bersama para Kepala Negara atau Pemerintahan ASEAN dalam KTT ASEAN ke 24 tersebut. Berbagai isu regional dan global strategis yang menjadi perhatian negara anggota ASEAN, akan dibahas dalam sidang itu.
Pertemuan tersebut tentunya akan mendengarkan paparan Sekjen ASEAN mengenai kemajuan kesiapan negara anggota ASEAN, dalam mencapai Komunitas ASEAN 2015.
Sebagai bagian dari rangkaian KTT, para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN akan melakukan pertemuan secara terpisah dengan perwakilan dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly, berbagai organisasi masyarakat madani (Civil Society Organizations), dan kalangan muda ASEAN (ASEAN Youth).
Seusai rangkaian sidang KTT ASEAN, Presiden SBY akan memimpin sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA. KTT ASEAN di Nay Pyi Daw, merupakan KTT terakhir yang dihadiri Presiden SBY.
Kiranya kesempatan menghadiri KTT tersebut akan dimanfaatkan Presiden Yudhoyono untuk mengajak negara anggota ASEAN, untuk memersiapkan diri dalam memasuki Komunitas ASEAN 2015, di tengah berbagai perubahan dan tantangan internasional yang mengemuka.
Sebagaimana dimaklumi, sewaktu Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan East Asia Summit pada tahun 2011, telah dihasilkan dua dokumen penting yaitu, Bali Concord dan Bali Principles on Mutually Beneficial Relations.
Kedua dokumen ini menjadi rujukan ASEAN sebagai satu komunitas dalam interaksinya, dengan berbagai negara atau organisasi kerja sama regional di luar kawasan ASEAN.
Presiden SBY dan Ibu Negara beserta rombongan akan kembali ke tanah air pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 nanti. "KTT ASEAN di Myanmar memiliki nilai strategis karena diadakan menjelang pencapaian Komunitas ASEAN 2015," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah dalam siaran persnya, Jumat (9/5/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, KTT tersebut tentunya akan dimanfaatkan untuk mengkaji kesiapan negara-negara anggota ASEAN dalam memasuki Komunitas ASEAN 2015 tersebut.
KTT ASEAN di Myanmar, lanjut dia, akan menjadi KTT ASEAN terakhir yang dihadiri Presiden Yudhoyono selaku Presiden Indonesia. "Kiranya Presiden Yudhoyono akan memanfaatkan kehadirannya untuk memberikan kilas balik capaian ASEAN dalam 10 tahun terakhir, berangkat dari kesertaannya dalam setiap KTT," ucapnya.
Selain itu, ujar dia, Presiden SBY juga akan menyampaikan harapannya bagi keberlanjutan kohesifitas di dalam ASEAN di tengah berbagai tantangan yang mengemuka di masa kini dan masa datang.
Kunjungan kerja yang dilakukan pada 10 Mei hingga 12 Mei 2014 tersebut, dalam rangka menghadiri The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Summit ke-24 dan The Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Summit ke-10.
SBY dijadwalkan menghadiri sidang pleno dan retreat bersama para Kepala Negara atau Pemerintahan ASEAN dalam KTT ASEAN ke 24 tersebut. Berbagai isu regional dan global strategis yang menjadi perhatian negara anggota ASEAN, akan dibahas dalam sidang itu.
Pertemuan tersebut tentunya akan mendengarkan paparan Sekjen ASEAN mengenai kemajuan kesiapan negara anggota ASEAN, dalam mencapai Komunitas ASEAN 2015.
Sebagai bagian dari rangkaian KTT, para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN akan melakukan pertemuan secara terpisah dengan perwakilan dari ASEAN Inter-Parliamentary Assembly, berbagai organisasi masyarakat madani (Civil Society Organizations), dan kalangan muda ASEAN (ASEAN Youth).
Seusai rangkaian sidang KTT ASEAN, Presiden SBY akan memimpin sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA. KTT ASEAN di Nay Pyi Daw, merupakan KTT terakhir yang dihadiri Presiden SBY.
Kiranya kesempatan menghadiri KTT tersebut akan dimanfaatkan Presiden Yudhoyono untuk mengajak negara anggota ASEAN, untuk memersiapkan diri dalam memasuki Komunitas ASEAN 2015, di tengah berbagai perubahan dan tantangan internasional yang mengemuka.
Sebagaimana dimaklumi, sewaktu Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan East Asia Summit pada tahun 2011, telah dihasilkan dua dokumen penting yaitu, Bali Concord dan Bali Principles on Mutually Beneficial Relations.
Kedua dokumen ini menjadi rujukan ASEAN sebagai satu komunitas dalam interaksinya, dengan berbagai negara atau organisasi kerja sama regional di luar kawasan ASEAN.
Presiden SBY dan Ibu Negara beserta rombongan akan kembali ke tanah air pada hari Senin tanggal 12 Mei 2014 nanti. "KTT ASEAN di Myanmar memiliki nilai strategis karena diadakan menjelang pencapaian Komunitas ASEAN 2015," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah dalam siaran persnya, Jumat (9/5/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, KTT tersebut tentunya akan dimanfaatkan untuk mengkaji kesiapan negara-negara anggota ASEAN dalam memasuki Komunitas ASEAN 2015 tersebut.
KTT ASEAN di Myanmar, lanjut dia, akan menjadi KTT ASEAN terakhir yang dihadiri Presiden Yudhoyono selaku Presiden Indonesia. "Kiranya Presiden Yudhoyono akan memanfaatkan kehadirannya untuk memberikan kilas balik capaian ASEAN dalam 10 tahun terakhir, berangkat dari kesertaannya dalam setiap KTT," ucapnya.
Selain itu, ujar dia, Presiden SBY juga akan menyampaikan harapannya bagi keberlanjutan kohesifitas di dalam ASEAN di tengah berbagai tantangan yang mengemuka di masa kini dan masa datang.
(maf)