Pertanyaan terhadap Sri Mulyani dinilai terlalu monoton

Sabtu, 03 Mei 2014 - 09:11 WIB
Pertanyaan terhadap...
Pertanyaan terhadap Sri Mulyani dinilai terlalu monoton
A A A
Sindonews.com - Tak ada yang spesial dari kesaksian mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) Sri Mulyani terkait kasus Bank Century di Pengadilan Tipikor kemarin. Secara substansi juga tak ada fakta baru yang terungkap.

Pakar Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir mengatakan, ekspektasi publik sangat besar terhadap kehadiran mantan Menteri Keuangan itu di sidang Tipikor. Tentunya, Sri Mulyani diharapkan berani berbicara lantang terkait kasus yang merugikan negara Rp7,4 triliun tersebut.

"Publik tentunya menantikan Sri Mulyani berbicara apa yang sebenarnya terjadi dalam proses pengambilan keputusan bailout Bank Century. Lalu, yang terkait dengan Jusuf Kalla saat itu dalam relatif singkat omongannya berubah. Kedua, terkait kebijakan Sri sebagai Ketua KSSK. Itu saya kira yang ditunggu-tunggu publik," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (3/5/2014).

Selain itu, Mudzakir juga mengkritisi Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) yang kurang mendalam dan menukik ketika mengajukan pertanyaan kepada Sri Mulyani.

"Kalau menurut saya teknisnya bertanya yang bisa mengungkap fakta, itu menurut saya yang masih kurang. Pertanyaannya jangan yang standar-standar saja," ucap dia.

Ia menuturkan, bisa saja itu merupakan teknik investigasi JPU KPK dalam mengajukan pertanyaan tidak memancing saksi untuk berbicara yang lain atau justru saksi yang memang konsisten dengan apa yang disampaikan sebelumnya baik ke penyidik KPK atau Timwas Century.

"Investigasi dalam pertanyaan itu penting. Kalau pertanyaannya monoton maka selamatlah semuanya. Jika pertanyaannya standar, maka aman buat si saksi juga orang lain," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6287 seconds (0.1#10.140)