Pilpres 2014 jadi momentum tepat koalisi parpol Islam
Pilpres 2014 jadi momentum tepat koalisi parpol Islam
A
A
A
Sindonews.com - Peluang koalisi partai politik berhaluan Islam untuk mengusung seorang calon presiden dinilai terbuka lebar.
Hal itu diungkap Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH Rafani Akhyar. Menurut dia, koalisi parpol Islam masih terdapat banyak kemungkinan dan menjadi saat yang tepat. Terlebih lagi, lanjutnya, bila perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa mencapai 32 persen.
"Jumlah tersebut sudah menjadi modal kuat untuk mengusung calon presiden. Peluang koalisi parpol Islam sangat terbuka. Apalagi bila ditambah Partai Demokrat masuk jelas bisa menang," paparnya usai acara Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok Masa Bakti 2014-2019. Jalan Nusantara, Rabu 23 April 2014.
Rafani menilai, perhitungan pilpres dengan pileg berbeda. Pasalnya, dengan hasil perolehan suara pada pemilu 2009 mengindikasikan parpol Islam naik. Kondisi itu menunjukkan suara umat Islam dalam partisipasi berpolitik naik.
"Koalisi parpol Islam itu, saya tak menyebutnya bagian dari ambisi orang tertentu. Namun, ini adalah momentumnya. Tahun 2014 penentuan baik dari demokratisasi lebih bagus dan mensejahterakan rakyat. Saat ini peluang terbaik," tuturnya.
Meski banyak pihak yang pesimis dengan rencana koalisi itu namun Rafani meyakini masalah tersebut bisa diatasi melalui musyarah dan memandang dengan jeli. Pasalnya, dalam koalisi ini adalah mengusung kepentingan umat Islam.
"Meski begitu, kita juga waspadai adanya ormas yang anti dengan ideologi bangsa seperti Pancasila dan UUD 45," ujarnya.
Hal itu diungkap Sekretaris Umum (Sekum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH Rafani Akhyar. Menurut dia, koalisi parpol Islam masih terdapat banyak kemungkinan dan menjadi saat yang tepat. Terlebih lagi, lanjutnya, bila perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa mencapai 32 persen.
"Jumlah tersebut sudah menjadi modal kuat untuk mengusung calon presiden. Peluang koalisi parpol Islam sangat terbuka. Apalagi bila ditambah Partai Demokrat masuk jelas bisa menang," paparnya usai acara Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok Masa Bakti 2014-2019. Jalan Nusantara, Rabu 23 April 2014.
Rafani menilai, perhitungan pilpres dengan pileg berbeda. Pasalnya, dengan hasil perolehan suara pada pemilu 2009 mengindikasikan parpol Islam naik. Kondisi itu menunjukkan suara umat Islam dalam partisipasi berpolitik naik.
"Koalisi parpol Islam itu, saya tak menyebutnya bagian dari ambisi orang tertentu. Namun, ini adalah momentumnya. Tahun 2014 penentuan baik dari demokratisasi lebih bagus dan mensejahterakan rakyat. Saat ini peluang terbaik," tuturnya.
Meski banyak pihak yang pesimis dengan rencana koalisi itu namun Rafani meyakini masalah tersebut bisa diatasi melalui musyarah dan memandang dengan jeli. Pasalnya, dalam koalisi ini adalah mengusung kepentingan umat Islam.
"Meski begitu, kita juga waspadai adanya ormas yang anti dengan ideologi bangsa seperti Pancasila dan UUD 45," ujarnya.
(dam)
Explore More