Ketua KPU Jabar sering dicurhati caleg

Kamis, 17 April 2014 - 12:07 WIB
Ketua KPU Jabar sering dicurhati caleg
Ketua KPU Jabar sering dicurhati caleg
A A A
Sindonews.com - Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat, mengaku dalam seminggu ini menerima banyak telepon dari para calon anggota legislatif (caleg). Dalam sehari, rata-rata lebih dari 20 caleg menghubunginya.

"Banyak yang menelepon, kalau 20 per hari ada lah," ujar Yayat di Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/4/2014).

Mereka yang menelepon banyak yang menanyakan raihan suaranya. Bahkan ada juga caleg yang menyampaikan hasil temuannya di lapangan.

"Caleg ada yang bilang suaranya digelembungkan, ada yang dicuri, dan lain-lain, bahkan ada yang minta suaranya diamankan," ungkapnya.

Mendapat berbagai curahan hati dan permintaan itu, Yayat mengaku menanggapinya dengan santai. Meski begitu, ia berusaha menjawabnya dan memberi pemahaman berdasarkan aturan yang ada.

Soal raihan suara, ia mengatakan hasilnya akan diketahui dalam rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten/kota, provinsi, dan nasional hingga akhirnya ditetapkan. Ia pun meminta para caleg bersabar untuk menunggu hasil akhir pemilu.

"Yang paling banyak itu caleg bilang suaranya digelembungkan atau dicuri. Ya saya bilang mana ada suara bisa digelembungkan, memangnya balon," kelakarnya.

Menurutnya, curhatan para caleg itu harus ditanggapi. Tapi ia berusaha menanggapinya dengan cara santai. "Kami ajak bercanda saja biar tidak tambah tegang calegnya. Tapi tetap kami beri informasi yang benar," tuturnya.

Disinggung apakah ia menerima telepon dari caleg yang meminta agar diloloskan jadi wakil rakyat, ia menegaskan tidak ada. "Mungkin mereka juga tahu kalau saya enggak bisa mengubah hasil pemungutan suara," ucap Yayat.

Bukan hanya dirinya, ketua KPU lain se-Jawa Barat juga jadi sasaran curhat para caleg. Bahkan beberapa ketua KPU kabupaten/kota ada yang mengeluhkan seringnya ditelepon para caleg setiap hari.

"Saya ingatkan ke Ketua KPU untuk menghadapi itu, kalau ada telepon dari caleg harus dilayani walaupun jengkel. Kita harus memahami kondisi (psikologis) caleg," tuturnya.

Menurutnya, saat ini kondisi psikologis para caleg bisa dibilang sedang gundah. Mereka harap-harap cemas untuk mengetahui hasil pemungutan suara. Maka seringnya caleg menelepon pun dianggap wajar.

Dijelaskan Yayat, durasi setiap caleg yang menelepon berbeda-beda. "Ada yang lama, ada juga yang sebentar. Mereka menelepon bisa kapan saja. Malah saya pernah ditelepon jam 01.00 WIB, tapi saya tetap angkat dan layani," pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7242 seconds (0.1#10.140)