23 TPS di Nganjuk lakukan pemungutan suara ulang
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 23 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang tersebar di sembilan kecamatan, dipastikan akan melakukan pemilihan ulang.
Komisioner KPUD Nganjuk Kustoyo mengatakan, pihaknya mengalami banyak kesulitan dengan pemungutan suara ulang itu. Sebab batas waktu yang diberikan tinggal dua hari lagi. Tetapi hingga kini, surat suara yang dibutuhkan belum juga ada.
"Kami masih harus berhutang ke sejumlah pihak untuk mendanai pelaksanaan pemilu ulang tersebut," ujar Kustoyo, kepada wartawan, Jumat (11/4/2014).
Dengan persiapan seadanya, sejumlah staf KPUD Nganjuk terus mengebut pelipatan surat suara cadangan yang masih tersisa di kantor KPUD Nganjuk. Surat suara itu kemudian distempel dengan tulisan pemilu ulang.
"Kami sudah minta surat suara tambahan ke KPU pusat, tetapi masih belum datang. Bagaimana ini? Padahal pelaksanaan pemilu ulang sudah tinggal dua hari lagi, tepatnya tanggal 13 April 2014," sambungnya.
Saat ini, jumlah surat suara cadangan yang dimiliki KPUD Nganjuk hanya sekitar 4000 lembar. Sementara kebutuhan untuk pelaksanaan pemilu ulang adalah 6.947 lembar, sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Selain surat suara, logistik lain yang sangat ditunggu kedatangannya oleh KPUD Nganjuk adalah sampul, tinta, segel, dan hologram. Sementara lembar pleno sudah dipesan KPUD Nganjuk sendiri dan kini masih dalam proses dipercetakan.
Jika sampai siang nanti seluruh logistik tersebut tak kunjung datang, KPUD Nganjuk berencana akan langsung bertolak ke Jakarta untuk mengambilnya ke kantor KPU pusat.
Selain logistik, anggaran untuk pelaksanaan pemilu ulang juga masih kosong. Untuk sementara, dana pemilu memakai pinjaman. Setelah pemilu ulang selesai, KPUD Nganjuk baru akan meminta penggantian dana tersebut kepada KPU pusat.
Komisioner KPUD Nganjuk Kustoyo mengatakan, pihaknya mengalami banyak kesulitan dengan pemungutan suara ulang itu. Sebab batas waktu yang diberikan tinggal dua hari lagi. Tetapi hingga kini, surat suara yang dibutuhkan belum juga ada.
"Kami masih harus berhutang ke sejumlah pihak untuk mendanai pelaksanaan pemilu ulang tersebut," ujar Kustoyo, kepada wartawan, Jumat (11/4/2014).
Dengan persiapan seadanya, sejumlah staf KPUD Nganjuk terus mengebut pelipatan surat suara cadangan yang masih tersisa di kantor KPUD Nganjuk. Surat suara itu kemudian distempel dengan tulisan pemilu ulang.
"Kami sudah minta surat suara tambahan ke KPU pusat, tetapi masih belum datang. Bagaimana ini? Padahal pelaksanaan pemilu ulang sudah tinggal dua hari lagi, tepatnya tanggal 13 April 2014," sambungnya.
Saat ini, jumlah surat suara cadangan yang dimiliki KPUD Nganjuk hanya sekitar 4000 lembar. Sementara kebutuhan untuk pelaksanaan pemilu ulang adalah 6.947 lembar, sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Selain surat suara, logistik lain yang sangat ditunggu kedatangannya oleh KPUD Nganjuk adalah sampul, tinta, segel, dan hologram. Sementara lembar pleno sudah dipesan KPUD Nganjuk sendiri dan kini masih dalam proses dipercetakan.
Jika sampai siang nanti seluruh logistik tersebut tak kunjung datang, KPUD Nganjuk berencana akan langsung bertolak ke Jakarta untuk mengambilnya ke kantor KPU pusat.
Selain logistik, anggaran untuk pelaksanaan pemilu ulang juga masih kosong. Untuk sementara, dana pemilu memakai pinjaman. Setelah pemilu ulang selesai, KPUD Nganjuk baru akan meminta penggantian dana tersebut kepada KPU pusat.
(san)