Sosok Mahfud pancing gairah Nahdliyin pilih PKB
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan hitung cepat di beberapa lembaga survei, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meraih suara cukup signifikan. Bahkan, partai Islam lainnya jauh tertinggal. Hal itu dinilai berkat PKB yang secara getol mengusung Mahfud MD dan Rhoma Irama sebagai kandidat capres.
"Rhoma Irama selalu mampu menyedot pengunjung kampanye. Dia sangat populer, meski elektabilitasnya rendah," terang Ketua DPW-PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudhori melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (10/4/2014).
Ada pun Mahfud MD, lanjut Yusuf, elektabilitasnya tinggi jauh mengungguli Rhoma Irama, meski popularitasnya tak setinggi Raja Dangdut itu. Bahkan, beberapa hasil survei menyebut Rhoma memiliki elektabilitas terendah dan penolakan tertinggi dari masyarakat, sementara elektabilitas dan tingkat penerimaan masayarakat untuk Mahfud MD sangat tinggi.
"Bahkan menurut hasil survai SMRC pimpinan Saiful Mujani, nama Mahfud menempati ranking pertama sebagai pemimpin yang paling berkualitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu.
Ia mengakui, keberadaan Mahfud MD yang tampil sebagai kandidat capres semakin menggairahkan semangat warga Nahdliyin untuk kembali membesarkan PKB. Tak terkecuali kalangan NU di luar Jawa, seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
"Pak Mahfud telah bergulat membangun sentimen Nahdliyin untuk kembali ke PKB. Dia masuk ke pesantren-pesantren NU sampai ke desa-desa terpencil untuk meyakinkan bahwa rumah politik warga NU adalah PKB," bebernya,
Tak hanya itu, dengan membawa semangat pluralisme yang dikampanyekan oleh Gus Dur, Mahfud MD juga masuk ke gereja-gereja utama di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
“Maka tak berlebihan kiranya kalau kita menganggap Pak Mahfud adalah penerus dan pengobat rindu pada sosok Gus Dur. Apalagi, di kalangan NU dikenal sebagai santri Gus Dur yang paling otentik dan penerus perjuangan Gus Dur untuk NKRI,” tandas Pengasuh Ponpes Tegalrejo Jawa Tengah itu.
Mahfud MD tak menampik bahwa upayanya untuk mengembalikan semangat warga Nahdliyin kembali memilih PKB cukup berdampak pada perolehan suara Pileg tahun ini.
"Di atas semua itu tentu DPP PKB yang begitu lincah mengatur pemenangan. Cak Imin, Saya, Rhoma Irama, kyai-kyai NU, pengurus PKB sampai tingkat terendah semua berperan mengerek suara PKB. Tapi tak perlu dihitung secara kuantitatif tentang siapa yang paling berperan, pokoknya suara PKB naik kita sangat bersyukur," terang Capres PKB itu
"Rhoma Irama selalu mampu menyedot pengunjung kampanye. Dia sangat populer, meski elektabilitasnya rendah," terang Ketua DPW-PKB Jawa Tengah, KH Yusuf Chudhori melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Kamis (10/4/2014).
Ada pun Mahfud MD, lanjut Yusuf, elektabilitasnya tinggi jauh mengungguli Rhoma Irama, meski popularitasnya tak setinggi Raja Dangdut itu. Bahkan, beberapa hasil survei menyebut Rhoma memiliki elektabilitas terendah dan penolakan tertinggi dari masyarakat, sementara elektabilitas dan tingkat penerimaan masayarakat untuk Mahfud MD sangat tinggi.
"Bahkan menurut hasil survai SMRC pimpinan Saiful Mujani, nama Mahfud menempati ranking pertama sebagai pemimpin yang paling berkualitas," ujar pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu.
Ia mengakui, keberadaan Mahfud MD yang tampil sebagai kandidat capres semakin menggairahkan semangat warga Nahdliyin untuk kembali membesarkan PKB. Tak terkecuali kalangan NU di luar Jawa, seperti Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Maluku.
"Pak Mahfud telah bergulat membangun sentimen Nahdliyin untuk kembali ke PKB. Dia masuk ke pesantren-pesantren NU sampai ke desa-desa terpencil untuk meyakinkan bahwa rumah politik warga NU adalah PKB," bebernya,
Tak hanya itu, dengan membawa semangat pluralisme yang dikampanyekan oleh Gus Dur, Mahfud MD juga masuk ke gereja-gereja utama di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.
“Maka tak berlebihan kiranya kalau kita menganggap Pak Mahfud adalah penerus dan pengobat rindu pada sosok Gus Dur. Apalagi, di kalangan NU dikenal sebagai santri Gus Dur yang paling otentik dan penerus perjuangan Gus Dur untuk NKRI,” tandas Pengasuh Ponpes Tegalrejo Jawa Tengah itu.
Mahfud MD tak menampik bahwa upayanya untuk mengembalikan semangat warga Nahdliyin kembali memilih PKB cukup berdampak pada perolehan suara Pileg tahun ini.
"Di atas semua itu tentu DPP PKB yang begitu lincah mengatur pemenangan. Cak Imin, Saya, Rhoma Irama, kyai-kyai NU, pengurus PKB sampai tingkat terendah semua berperan mengerek suara PKB. Tapi tak perlu dihitung secara kuantitatif tentang siapa yang paling berperan, pokoknya suara PKB naik kita sangat bersyukur," terang Capres PKB itu
(kri)