Indikasi curang, gerakan relawan minta pemilu diulang
A
A
A
Sindonews.com - Koordinator Nasional Kelompok Kerja (Pokja) Gerakan Sejuta Relawan Pemantau Pemilu, Yusfitriadi membenarkan, adanya kecurangan pemilu yang terjadi di Desa Benteng Kecamatan Ciampea dan Desa Ciampea Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Yus, tindakan tersebut jelas merusak proses demokrasi untuk menghasilkan pemilu yang jujur dan bersih. Secara tegas, atas kasus kecurangan tersebut pihaknya meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemilu ulang.
"Iya dong (diulang)," tegas Yus, di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Dia menyatakan, dari temuan tim Gerakan Sejuta Relawan di Bogor, diketahui sebanyak 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditemukan surat suara yang sudah dilubangi atau dicoblos dengan nama caleg partai yang sudah ditentukan.
Dia mengungkapkan, dari 14 TPS itu antara lain, 8 TPS berada di Desa Benteng Kecamatan Ciampea dan 6 TPS di Desa Ciampea Kecamatan Ciampea. "Ada sekitar 400 tiap TPS dan tercoblos semua ke PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)," ujar Yus.
Namun begitu, hingga saat ini pihaknya belum bisa menemukan pelaku dari kasus tersebut. Menurutnya, kasus itu akan menjadi laporan penting kepada Bawaslu untuk membuat rekomendasi kepada KPU agar membuat pemungutan suara ulang.
"Kita belum tahu (pelakunya). Kita masih terus lakukan pencarian dan itu masih sedang kami telusuri," tambahnya.
Menurut Yus, tindakan tersebut jelas merusak proses demokrasi untuk menghasilkan pemilu yang jujur dan bersih. Secara tegas, atas kasus kecurangan tersebut pihaknya meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemilu ulang.
"Iya dong (diulang)," tegas Yus, di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Rabu (9/4/2014).
Dia menyatakan, dari temuan tim Gerakan Sejuta Relawan di Bogor, diketahui sebanyak 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditemukan surat suara yang sudah dilubangi atau dicoblos dengan nama caleg partai yang sudah ditentukan.
Dia mengungkapkan, dari 14 TPS itu antara lain, 8 TPS berada di Desa Benteng Kecamatan Ciampea dan 6 TPS di Desa Ciampea Kecamatan Ciampea. "Ada sekitar 400 tiap TPS dan tercoblos semua ke PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan)," ujar Yus.
Namun begitu, hingga saat ini pihaknya belum bisa menemukan pelaku dari kasus tersebut. Menurutnya, kasus itu akan menjadi laporan penting kepada Bawaslu untuk membuat rekomendasi kepada KPU agar membuat pemungutan suara ulang.
"Kita belum tahu (pelakunya). Kita masih terus lakukan pencarian dan itu masih sedang kami telusuri," tambahnya.
(maf)