Ingin juara, warga Bandung nyoblos dengan tampilan unik
A
A
A
Sindonews.com - Antusiasme masyarakat di hari pemilihan ini dirasa cukup baik. Seperti halnya yang tercermin di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 26-30, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cibeunying Kidul.
Di TPS tempat Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), selain tempatnya yang unik karena mengambil tema dusun masyarakat Sunda juga nampak spesial dengan kehadiran para warga yang juga mengenakan pakaian Sunda.
Dengan keunikan itu, RK, yang datang ke TPS dengan berjalan kaki dari rumah pribadinya itu pun nampak terkesima dengan keberadaan masyarakat yang berpakaian unik itu.
"Wah, ini ibu-ibu sama bapak-bapak kandidat pemenang pemilih terunik," ucap RK sambil mengantre menunggu giliran mencoblos, Rabu (9/4/2014).
Dari pantauan di lokasi, tidak hanya berpakaian ala Sunda, m‎asyarakat yang datang mencoblos itu pun melengkapi diri dengan aksesoris tambahan seperti bakul yang berisikan sayur-sayuran dan hasil kebun lainnya.
Tidak hanya itu, ada juga yang membawa teko klasik yang sering dibawa masyarakat jaman dulu untuk pergi ke ladang atau sawah.
Ditempat yang sama, Tarsih (54), warga yang mengenakan pakaian sunda ini mengaku tidak ada paksaan dari siapa pun untuk mengenakan pakaian tersebut. "Tidak ada yang paksa. Ini kan Rebo Nyunda," ucapnya.
Senada dengan Tarsih, Yayah (59), juga mengaku mengenakan pakaian tradisional lantaran kepeduliannya terhadap tradisi Sunda yang sudah memudar di kalangan pemuda dan pemudi. "Saya rasa ini perlu. Karena saya lihat tradisi Sunda sudah hilang, dan ini saatnya kita galakan lagi," tukasnya.
Seperti diketahui, Pemkot Bandung menggulirkan sebuah kompetisi bagi TPS dan masyarakat yang berpakaian unik. Dalam kompetisi ini, Pemkot menjanjikan akan memberikan hadiah berupa makan malam bersama dengan Wali Kota dan juga menginap di hotel berbintang.
Di TPS tempat Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (RK), selain tempatnya yang unik karena mengambil tema dusun masyarakat Sunda juga nampak spesial dengan kehadiran para warga yang juga mengenakan pakaian Sunda.
Dengan keunikan itu, RK, yang datang ke TPS dengan berjalan kaki dari rumah pribadinya itu pun nampak terkesima dengan keberadaan masyarakat yang berpakaian unik itu.
"Wah, ini ibu-ibu sama bapak-bapak kandidat pemenang pemilih terunik," ucap RK sambil mengantre menunggu giliran mencoblos, Rabu (9/4/2014).
Dari pantauan di lokasi, tidak hanya berpakaian ala Sunda, m‎asyarakat yang datang mencoblos itu pun melengkapi diri dengan aksesoris tambahan seperti bakul yang berisikan sayur-sayuran dan hasil kebun lainnya.
Tidak hanya itu, ada juga yang membawa teko klasik yang sering dibawa masyarakat jaman dulu untuk pergi ke ladang atau sawah.
Ditempat yang sama, Tarsih (54), warga yang mengenakan pakaian sunda ini mengaku tidak ada paksaan dari siapa pun untuk mengenakan pakaian tersebut. "Tidak ada yang paksa. Ini kan Rebo Nyunda," ucapnya.
Senada dengan Tarsih, Yayah (59), juga mengaku mengenakan pakaian tradisional lantaran kepeduliannya terhadap tradisi Sunda yang sudah memudar di kalangan pemuda dan pemudi. "Saya rasa ini perlu. Karena saya lihat tradisi Sunda sudah hilang, dan ini saatnya kita galakan lagi," tukasnya.
Seperti diketahui, Pemkot Bandung menggulirkan sebuah kompetisi bagi TPS dan masyarakat yang berpakaian unik. Dalam kompetisi ini, Pemkot menjanjikan akan memberikan hadiah berupa makan malam bersama dengan Wali Kota dan juga menginap di hotel berbintang.
(rsa)