2 kardus isi uang pernah dikirim ke rumah Akil
A
A
A
Sindonews.com - Niko Fanji Tirtayasa asisten pribadi Muhtar Ependy mengaku, pernah datang ke rumah dinas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta.
Dia mengaku datang bersama Muhtar. "Pernah nganter Pak Muhtar ke Kompleks Kementerian di Widya Candra nganterin paket ikan asin," kata Miko saat bersaksi untuk Akil, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/4/2014).
Dia mengaku sempat ditanya keamanan saat tiba di pintu gerbang menuju Rumah Akil. Namun, Ade Daryono mantan sopir Akil menyuruh langsung memasuknya. Miko mengaku, awalnya tidak tahu rumah yang didatangi rumah Akil, tapi kemudian tahu setelah berbicara dengan Daryono. Setelah itu langsung kembali ke mobil.
"Saya naik lagi ke mobil, Daryono masuk (ke rumah), saya orangnya usil, ada kardus kira-kira dua, kita lihat itu uang, dusnya dilakban cokelat, kita tutup kembali, rupiah pecahan seratus," tegas Daryono.
Ukuran kardusnya seperti apa? Tanya salah satu jaksa KPK. "Kardus indomi besaran dikit. Yakin (ada uang)," jawab Miko. Dua kardus yang tengarai berisi uang tersebut, diturunkan dari mobil Miko, dibantu oleh Daryono. Namun, Miko mengaku waktu itu memang tidak melihat Akil.
"30 menit, baru disuruh turunin barang, dibantu Pak Daryono, tapi saya tidak masuk, saya keluar dengan Pak Daryono, keliling sebentar kita masuk lagi, 15 menit kemudian pulang," ucapnya.
Jaksa KPK mencecar Miko, apakah dua kardus yang diduga berisi uang itu dibawa pulang lagi. Miko menegaskan tidak dibawa pulang. "Tidak (dibawa pulang," jawab Miko. "Yakin?" tanya jaksa lagi. "Yakin bu," tegas Miko.
Saksi sebut Muhtar Ependy makelar kasus di MK
Dia mengaku datang bersama Muhtar. "Pernah nganter Pak Muhtar ke Kompleks Kementerian di Widya Candra nganterin paket ikan asin," kata Miko saat bersaksi untuk Akil, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/4/2014).
Dia mengaku sempat ditanya keamanan saat tiba di pintu gerbang menuju Rumah Akil. Namun, Ade Daryono mantan sopir Akil menyuruh langsung memasuknya. Miko mengaku, awalnya tidak tahu rumah yang didatangi rumah Akil, tapi kemudian tahu setelah berbicara dengan Daryono. Setelah itu langsung kembali ke mobil.
"Saya naik lagi ke mobil, Daryono masuk (ke rumah), saya orangnya usil, ada kardus kira-kira dua, kita lihat itu uang, dusnya dilakban cokelat, kita tutup kembali, rupiah pecahan seratus," tegas Daryono.
Ukuran kardusnya seperti apa? Tanya salah satu jaksa KPK. "Kardus indomi besaran dikit. Yakin (ada uang)," jawab Miko. Dua kardus yang tengarai berisi uang tersebut, diturunkan dari mobil Miko, dibantu oleh Daryono. Namun, Miko mengaku waktu itu memang tidak melihat Akil.
"30 menit, baru disuruh turunin barang, dibantu Pak Daryono, tapi saya tidak masuk, saya keluar dengan Pak Daryono, keliling sebentar kita masuk lagi, 15 menit kemudian pulang," ucapnya.
Jaksa KPK mencecar Miko, apakah dua kardus yang diduga berisi uang itu dibawa pulang lagi. Miko menegaskan tidak dibawa pulang. "Tidak (dibawa pulang," jawab Miko. "Yakin?" tanya jaksa lagi. "Yakin bu," tegas Miko.
Saksi sebut Muhtar Ependy makelar kasus di MK
(maf)