Dilarang majikan, Pileg di Abu Dhabi sepi peminat
A
A
A
Sindonews.com - Pemilu Legislatif (Pileg) secara langsung untuk di luar negeri telah dilakukan pada 4 April 2014 lalu. Di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 7.300 orang, namun dari jumlah tersebut yang datang ke TPS hanya sekitar 1.000 pemilih saja.
"Jumlah ini masih lebih baik dibandingkan pemilu sebelumnya yang menggunakan hak pilihnya sebanyak hanya 600 orang," ujar Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Salman Alfarisi di Abu Dhabi, UEA, Senin (7/4/2014).
Sekretaris Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Abu Dhabi Wisnu Sindhutrisno menambakan, banyak pemilih yang tidak menggunakan haknya dikarenakan mayoritas pemilih tersebut bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Biasanya mereka pada tanggal pemilihan tidak diperbolehkan keluar oleh majikannya.
"Padahal sosialisai telah kami lakukan jauh-jauh hari, tetapi tetap saja majikannya tidak memberikan izin," tegasnya.
Dia mencontohkan, pihak KBRI telah memberitahu majikan para TKI asal Indonesia bahwa tanggal 4 April ada pemilu, namun respon yang diberikan mereka sangat negatif. Tidak sedikit para majikan tersebut yang marah karena dikirimkan SMS tersebut.
Wisnu mengaku selain sosialisasi upaya yang dilakukan PPLN dengan mengirimkan sekitar 3.000 surat suara melalui pos. Untuk itu, dia berharap hingga tanggal 9 April nanti akan ada tambahan pemilih yang memberikan hak suaranya melalui pos.
Hari ini Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi menyelenggarakan pemilu langsung untuk 36 orang delegasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Mereka memilih hari ini karena ada acara Annual Invesment Meeting 2014 di Dubai, UEA. "Jadi pemilihan hari ini istimewa karena ada permintaan khusus dari pusat. Maka kami layani," papar Wisnu.
Sementara itu, Muhammad Samanhudi warga Indonesia yang tinggal di Dubai mengaku pemilu di daerah tersebut sangat ramai. Ada sekira 1.200 orang yang menggunakan hak pilihnya.
"Untuk memudahkan ke TPS yang ada di Konsulat Jenderal di Dubai, ada yang dijemput menggunakan bus karena banyak pemilih yang merupakan pekerja pabrik," tuturnya.
"Jumlah ini masih lebih baik dibandingkan pemilu sebelumnya yang menggunakan hak pilihnya sebanyak hanya 600 orang," ujar Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Salman Alfarisi di Abu Dhabi, UEA, Senin (7/4/2014).
Sekretaris Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Abu Dhabi Wisnu Sindhutrisno menambakan, banyak pemilih yang tidak menggunakan haknya dikarenakan mayoritas pemilih tersebut bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Biasanya mereka pada tanggal pemilihan tidak diperbolehkan keluar oleh majikannya.
"Padahal sosialisai telah kami lakukan jauh-jauh hari, tetapi tetap saja majikannya tidak memberikan izin," tegasnya.
Dia mencontohkan, pihak KBRI telah memberitahu majikan para TKI asal Indonesia bahwa tanggal 4 April ada pemilu, namun respon yang diberikan mereka sangat negatif. Tidak sedikit para majikan tersebut yang marah karena dikirimkan SMS tersebut.
Wisnu mengaku selain sosialisasi upaya yang dilakukan PPLN dengan mengirimkan sekitar 3.000 surat suara melalui pos. Untuk itu, dia berharap hingga tanggal 9 April nanti akan ada tambahan pemilih yang memberikan hak suaranya melalui pos.
Hari ini Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi menyelenggarakan pemilu langsung untuk 36 orang delegasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Mereka memilih hari ini karena ada acara Annual Invesment Meeting 2014 di Dubai, UEA. "Jadi pemilihan hari ini istimewa karena ada permintaan khusus dari pusat. Maka kami layani," papar Wisnu.
Sementara itu, Muhammad Samanhudi warga Indonesia yang tinggal di Dubai mengaku pemilu di daerah tersebut sangat ramai. Ada sekira 1.200 orang yang menggunakan hak pilihnya.
"Untuk memudahkan ke TPS yang ada di Konsulat Jenderal di Dubai, ada yang dijemput menggunakan bus karena banyak pemilih yang merupakan pekerja pabrik," tuturnya.
(kri)