Pemberantasan korupsi di era SBY-Boediono mengecewakan
A
A
A
Sindonews.com - Rafflesia Research Society Foundation (RRSF) juga merilis survei kondisi pemberantasan korupsi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Boediono.
Direktur RRSF Saufan Rozy mengungkapkan, hasil survei mereka menemukan 40,1 persen responden menilai tidak ada perubahan pemberantasan korupsi di masa pemerintahan keduanya.
"Lalu 20,8 persen menilai semakin buruk," katanya dalam pemaparan hasil surveinya di Dapur Selera, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Selain itu, dalam survei ini juga mendapati 27,1 persen responden menilai di zaman SBY pemberantasan korupsi semakin baik dan sisanya 12 persen masyarakat mengaku tidak mengetahui.
Di sisi lain, 35 persen responden menilai SBY-Boediono cukup sungguh-sungguh melakukan pemberantasan korupsi, diikuti 16 persen menjawab sangat sungguh-sungguh.
"27 persen menjawab kurang sungguh-sungguh dan 12 persen tidak sungguh-sungguh sama sekali dan 10 persen tidak tahu," pungkasnya.
Survei ini sendiri dilakukan pada 21 Maret hingga 2 April 2014 dengan melibatkan 2.200 orang responden dari 34 provinsi dengan margin of error +-2,13 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca berita:
SBY gagal pimpin pemberantasan korupsi
Direktur RRSF Saufan Rozy mengungkapkan, hasil survei mereka menemukan 40,1 persen responden menilai tidak ada perubahan pemberantasan korupsi di masa pemerintahan keduanya.
"Lalu 20,8 persen menilai semakin buruk," katanya dalam pemaparan hasil surveinya di Dapur Selera, Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Selain itu, dalam survei ini juga mendapati 27,1 persen responden menilai di zaman SBY pemberantasan korupsi semakin baik dan sisanya 12 persen masyarakat mengaku tidak mengetahui.
Di sisi lain, 35 persen responden menilai SBY-Boediono cukup sungguh-sungguh melakukan pemberantasan korupsi, diikuti 16 persen menjawab sangat sungguh-sungguh.
"27 persen menjawab kurang sungguh-sungguh dan 12 persen tidak sungguh-sungguh sama sekali dan 10 persen tidak tahu," pungkasnya.
Survei ini sendiri dilakukan pada 21 Maret hingga 2 April 2014 dengan melibatkan 2.200 orang responden dari 34 provinsi dengan margin of error +-2,13 dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca berita:
SBY gagal pimpin pemberantasan korupsi
(kri)