Urai Persoalan PMI, Kepala BP2MI Ingatkan Pentingnya Revolusi Ketenagakerjaan

Senin, 29 April 2024 - 16:26 WIB
loading...
Urai Persoalan PMI,...
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjelaskan tentang Revolusi Ketenagakerjaan PMI rapim di Command Center BP2MI, Rabu (24/4/2024). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Benny Rhamdani menjelaskan tentang Revolusi Ketenagakerjaan Pekerja Migran Indonesia ( PMI ). Benny menyoroti khusus dari rapim sebelumnya yang membahas spesifik tentang pelindungan PMI.

"Kita harus mendalami pertanyaan Presiden Jokowi pada 3 Agustus 2023, bahwa jomplang-nya peluang kerja (job order) dengan penempatan PMI. Harus dicarikan jawabannya. Kenapa demikian. Kemudian Presiden Jokowi bertanya, apakah SDM Calon Pekerja Migran Indonesia secara keahlian dan keterampilan masih kurang? Siapa yang bertanggung jawab atas hal itu?," ujar Benny saat Rapat pimpinan (Rapim) di Command Center BP2MI, Rabu (24/4/2024).

Mengacu pada data yang dimiliki Pusat Data dan Informasi BP2MI, Benny memperlihatkan pada tahun 2021, terdapat peluang kerja sebanyak 500.000 lebih. Sedangkan penempatan PMI hanya sejumlah kurang lebih 72.000.

Kemudian, di tahun berikutnya, terdapat 1,3 juta peluang kerja di 2022 dengan jumlah penempatan PMI sebanyak 200.000 saja. Sedangkan pada 2023 terdapat 1,4 juta peluang kerja dengan penempatan PMI hanya 240.000.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa PMI hanya dapat memenuhi persyaratan bekerja di luar negeri sebanyak 16% dari total peluang kerja di luar negeri. ”Ketimpangan tersebut menjadi pertanyaan Presiden. Apa yang menyebabkan pekerjaan luar negeri tidak dapat diraih? Sedangkan banyak masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri," terangnya.

Benny menjelaskan tentang diagram Revolusi Ketenagakerjaan PMI. Menurut Benny, para stakeholder, yakni lembaga negara pemegang kewenangan yang bertindak sebagai regulator (Kemnaker, Kemlu, BP2MI, dan sebagainya) harus konsisten. Begitu pula Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), dan Lembaga Pendidikan.

"Saya menyebutnya golden-triangle revolusi ketenagakerjaan. Tiga pihak yang harus berkolaborasi secara solid, di antaranya negara, P3MI atau LPK, dan lembaga pendidikan, akan kita dalami batas kewenangan mereka. Kemudian rumuskan, apa sikap BP2MI untuk meningkatkan tata kelola yang masih terkendala. Misalnya, apakah pendidikan vokasi perlu diwajibkan?" ujarnya.

Selain itu, berkaitan dengan data-data resmi PMI pada masing-masing lembaga negara berwenang. Meskipun masih belum sempurna, lanjut Benny, tetap dapat menggambarkan pemetaan kecenderungan PMI. Kasus yang sering ditemui juga diulas Benny.

"Kita masih tidak punya data dari masing-masing P3MI terkait skema Private to Private (P to P) maupun skema lainnya. Ini tugas yang harus dirampungkan. Pemetaan data total ini yang diinginkan Presiden Jokowi untuk dikaji," ujar sekjen DPP Partai Hanura ini.

Benny pun mendorong agar dilakukan Focus Group Discussion (FGD) yang mengkaji tentang skema G to G yang sedang aktif pada saat ini. Evaluasi pembebasan biaya penempatan dilakukan. Dan bagaimana sikap BP2MI tentang program magang luar negeri.

"Saya berharap segera dilakukan FGD terkait hal ini. Paling tidak, jika berbagai kendala tersebut masih belum mendapatkan titik temu dan penyelesaian, sejarah akan mendokumentasikan apa saja perjuangan yang dilakukan BP2MI selama ini," tuturnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wamen Christina Dukung...
Wamen Christina Dukung Lulusan BPPP Tegal Bersaing di Level Internasional
Wamen Christina Minta...
Wamen Christina Minta Jakarta Jadi Penyumbang Pekerja Migran Indonesia
Menteri P2MI Buka Peluang...
Menteri P2MI Buka Peluang Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Indonesia ke Arab Saudi
Wamen Christina Ungkap...
Wamen Christina Ungkap Rencana Program Magang di Luar Negeri Bakal Masuk Bagian Pekerja Migran
Jenazah WNI Korban Penembakan...
Jenazah WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Dipulangkan ke Humbang Hasundutan Hari Ini
Transformasi Digital:...
Transformasi Digital: Era Baru Perlindungan Pekerja Migran
WNI Korban Tewas Ditembak...
WNI Korban Tewas Ditembak Aparat Malaysia Bertambah Jadi 2 Orang
PBNU-Kementerian P2MI...
PBNU-Kementerian P2MI Kerja Sama Pelatihan dan Penyaluran Pekerja Migran
Garda Satu Minta Pemerintah...
Garda Satu Minta Pemerintah Malaysia Beri Santunan pada PMI Korban Penembakan
Rekomendasi
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Bacaan Zikir Wanita...
Bacaan Zikir Wanita Haid di Bulan Ramadan
Berapa Kg Zakat Fitrah...
Berapa Kg Zakat Fitrah untuk 1 Orang? Simak Ketentuannya
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
7 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Sakit Kepala hingga...
Sakit Kepala hingga Kematian, Berikut Bahaya Tidur Terlalu Lama
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved