SBY belum terima laporan soal dugaan mafia diyat

Rabu, 02 April 2014 - 13:53 WIB
SBY belum terima laporan soal dugaan mafia diyat
SBY belum terima laporan soal dugaan mafia diyat
A A A
Sindonews.com - Kejelasan kapan pastinya Pemerintah Indonesia akan membela nasib Satinah (43), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang menghadapi hukuman pancung, belum menemukan titik terang.

Pasalnya, untuk pembebasan satinah dari hukuman mati adalah, dengan membayar diyat. Keluarga majikan meminta uang diyat sebanyak 7 juta riyal atau setara dengan Rp21 miliar. Namun adanya pembayaran diyat ini, diduga karena permainan mafia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mendapatkan informasi terkait adanya mafia uang darah (diyat) untuk membebaskan Satinah dari hukuman pancung.

"Itu (mafia diyat) kita belum tahu," kata Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Dia mengatakan, Presiden SBY hanya menerima informasi dari satu sumber, yaitu Satuan Tugas (Satgas) TKI. "Itu bersumber dari yang dikumpulkan, satgas untuk mengelola kasus TKI yang harus menghadapi pengadilan, itu sumber yang kita terima," ucap Julian.

Maka dari itu, kini informasi yang didapat Satgas TKI mengenai ada tidaknya mafia diyat sedang ditunggu. "Tim satgas akan melaporkan apa yang mereka dapatkan, meskipun tentu kami mengikuti perkembangan yang beredar," ungkapnya.

"Sebagian dari berita itu. Tuduhan yang menyebut ada pihak-pihak lain yang juga mafia, kami juga mendengar ada istilah-istilah meluas," pungkasnya.

SBY surati Arab Saudi minta tunda eksekusi Satinah
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5790 seconds (0.1#10.140)